Libur Nataru, Diskopindag Malang Sebut Harga Kebutuhan Dapur Naik
Masuk liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang mencatat sejumlah barang kebutuhan mengalami kenaikan harga.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan sejumlah kebutuhan dapur seperti cabai, tomat, hingga daging ayam mengalami kenaikan. Penyebabnya, permintaan terhadap komoditi tersebut saat libur Nataru cukup tinggi.
"Harga cabai keriting di beberapa pasar rakyat di Kota Malang rata-rata dibandrol 57 ribu rupiah dari harga semula 55.200 perkilogram. Sementara, harga cabai merah besar dibanderol 55 ribu dari yang sebelumnya 54 ribu perkilogram," ujarnya pada Jumat 25 Desember 2020.
Sementara itu, harga daging ayam yang semula dibanderol dengan harga Rp 35.000 mengalami kenaikan sebesar Rp 36.000 perkilogramnya. Begitu juga dengan harga daging ayam kampung yang semula Rp 62.000 per-ekornya kini menjadi Rp 63.000 per-ekornya.
"Selanjutnya untuk cabai rawit yang semula dibandrol Rp41.800 saat ini seharga Rp41.333 perkilogram," tuturnya.
Selain itu, harga tomat juga mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya Rp 12.000 menjadi Rp 12.333 per kilogram. Sedangkan harga kentang, dari sebelumnya Rp 12.400 saat ini menjadi Rp 13.000 per kilogram.
"Sementara harga buncis yang semula Rp 9.600 saat ini menjadi Rp10 ribu perkilogram," katanya.
Sementara itu, ada beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga kata Wahyu seperti harga daging sapi yang sebelumnya Rp 114.000 menjadi Rp 113.000 perkilogramnya.
Wahyu menilai kenaikan harga terhadap sejumlah komoditi tersebut tidak terlampau tinggi, sehingga masih bisa terkontrol oleh Diskopindag Kota Malang.
"Kami akan tetap memantau harga dan terus berkoordinasi dengan jajaran samping. Termasuk, tim Satgas Pangan dari Polresta Malang Kota yang siap memproses jika ada kemungkinan kecurangan," ujarnya.
Wahyu menambahkan, meski mengalami kenaikan harga, tidak mengurangi daya beli masyarakat. "Nanti akan kami pantau seperti itu. Daya beli masyarakat tetap, karena ini kan kebutuhan sehari-hari," tutupnya.
Advertisement