Libur Long Weekend, Homestay Hingga UMKM Banyuwangi 'Panen'
Selama liburan long weekend ribuan wisatawan berkunjung ke Banyuwangi. Sejumlah destinasi favorit seperti Pantai Pulau Merah, Bangsring Underwater, dan Agrowisata Tamansuruh menjadi jujugan wisatawan.
Homestay milik warga, hotel, hingga UMKM olahan produk pertanian dan perikanan ikut menikmati rejeki dari banyaknya wisatawan yang datang.
Pemilik Didu’s Homestay, Maya Subagio, mengatakan, liburan panjang ini homestay-nya terisi penuh tamu luar kota. Mereka sudah memesan kamar kami sejak beberapa hari sebelumnya. Para wisawatan menghabiskan liburannya di homestay yang berada di pinggiran Desa Rejosari, Kecamatan Glagah.
"Kami yakin, kondisi pariwisata di Banyuwangi mulai berangsur pulih, sehingga membawa rezeki bagi kami para homestay yang dimiliki rakyat," katanya, Minggu, 1 November 2020.
Senada dengan Maya, Manajemen Hotel Kalibaru Cottage Wartono mengaku mengaku mengalami lonjakan hunian cukup signifikan. Tamu yang datang dan menginap di hotel yang berpanorama Gunung Raung ini berasal dari Surabaya, Madura, dan wilayah sekitarnya.
"Alhamdulillah, 80 persen hotel kami terisi. Bahkan pertengahan November, sudah ada yang booking full hotel kami dari luar kota,” kata pengelola Kalibaru Cottage, Wartono.
Pusat oleh-oleh Osing Deles juga menikmati tingginya kunjungan wisatawan selama libur long weekend ini. Berbagai produk dari ratusan UMKM diborong wisatawan.
Ramainya pusat oleh-oleh ini menciptakan perputaran ekonomi di UMKM olahan pangan dan perikanan. Sebab 80 persen produk kami adalah produk olahan pertanian dan perikanan.
“Penjualan kami melonjak selama long weekend ini. Alhamdulillah ini yang tertinggi selama pandemi, bisa di atas Rp100 juta per hari,” ujar pemilik pusat oleh-oleh Oseng Deles, Zunita Ahmada.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Zaenal Muttaqin mengatakan, terjadi lonjakan hunian kamar di sejumlah hotel di Banyuwangi terjadi sejak 28 Oktober 2020. Dia optimis dunia pariwisata akan berangsur pulih dengan peningkatan okupansi ini.
“Tercatat 28-30 Oktober, Aston mengalami peningkatan hunian paling tinggi sejak pandemi yakni 97 persen. Hotel-hotel lain 70-90 persen. Bahkan hotel-hotel melati juga meningkat okupansinya. Menurut kami, ini angka yang fantastis untuk capaian selama 5 hari, apalagi ini masa pandemi,” jelasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY. Bramuda mengatakan, pada libur panjang akhir pekan ini, Banyuwangi memang dikunjungi banyak wisatawan luar daerah. Dia menyebut, biasanya pengunjung di akhir pekan (Sabtu–Minggu) sekitar 8.000 orang yang tersebar di puluhan destinasi.
"Tapi, Kamis lalu sampai tembus 14.000 orang. Tren ini terus naik setiap hari selama liburan ini. Kami terus update datanya dari masing-masing pengelola destinasi,” ujar Bramuda.