Libur Lebaran, Pengunjung TWSL Probolinggo Stagnan
Jumlah pengunjung Taman Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo selama liburan lebaran stagnan dibandingkan lebaran tahun sebelumnya. Padahal pihak pengelola TWSL di Jalan Basuki Rachmad, Kota Probolinggo itu sudah menyiapkan flying fox dan hiburan musik (elekton).
"Dilihat dari jumlah pengunjung saat lebaran, hampir sama dengan lebaran tahun lalu," kata Defri, staf Unit Pelaksana Teknis (UPT) TWSL kepada wartawan, Rabu, 17 April 2024.
Dikatakan sejak H+1 hingga H+5 lebaran jumlah pengunjung objek wisata yang lebih dikenal dengan nama kebon binatang (bonbin) mini itu sekitar 150 orang per hari. "Hanya Minggu (14 April 2024) jumlah pengunjung paling banyak, 253 orang," ujar Defri.
Sejumlah pengunjung berharap, bonbin mini itu dilengkapi fasilitas pendukung seperti kolam renang, selain penambahan satwa.
Berdasarkan catatan, TWSL yang dibuka sejak
18 tahun itu mengoleksi sekitar 270 satwa dalam 80 spesies. Sisi lain, bonbin mini tersebut belum memiliki ikon satwa.
Pj Walikota Probolinggo, Nurkholis pun menyarankan, agar bonbin itu punya ikon khusus berupa aves. Aves adalah sekelompok hewan yang bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap atau biasa dikenal sebagai burung.
Selain itu, kata Nurkholis, bangunan bonbin perlu dibenahi. Perlu ada sedikit perbaikan pada pintu masuk. Pintu gerbang harus dibuat lapang dengan lebar sekitar empat meter.
"Kemudian tulisan 'TWSL' juga harus dibuat semenarik mungkin," ujarnya.
Nurkholis juga menyarankan, jalan paving di dalam TWSL harus ramah disabilitas. Paving yang dipasang hendaknya berwarna kombinasi.
"Sehingga menambah nilai estetika, ketika ada kendaraan melintas dapat terlihat dari jauh keindahan tampilan depan TWSL," katanya.
Pria kelahiran Banyuwangi itu juga menyarankan, TWSL yang miliki lahan sekitar 2,4 ha itu dimanfaatkan dengan baik. Lahan yang masih kosong bisa dikembangkan misalnya, untuk wisata petik buah mangga, anggur, dan lainnya.
"Perluasan TWSL itu akan lebih baik jika dapat menembus pantai utara," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Retno Wandasari mengaku, merespons positif masukan Pj Walikota. DLH akan segera merealisasikan dengan mempercantik TWSL.
DLH mencatat, pada Januari sampai Maret 2024, TWSL dikunjungi sekitar 8.000 orang. Sehingga retribusi masuk TWSL bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).