Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Kota Malang Naik 90 Persen
Masa libur Lebaran 2022 mulai 30 April hingga 8 Mei 2022 membuat okupansi hotel di Kota Malang mengalami peningkatan sebanyak 90 persen. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki mengatakan, bahwa angka tersebut adalah okupansi tertinggi selama pandemi Covid-19.
"Okupansi naik sekitar 90 persen. Selama tiga tahun ini, selama pandemi. Ini paling tinggi," ujarnya pada Minggu 8 Mei 2022.
Puncak okupansi hotel di Kota Malang selama rangkaian libur Lebaran terjadi pada 5 Mei 2022. Lalu mengalami penurunan pada 6 Mei hingga 7 Mei 2022, disebabkan karena pergerakan arus balik.
"Tanggal 6 hingga 7 Mei sudah mulai turun. Penurunan sekitar 25 hingga 30 persen. Kalau saat tanggal 5 Mei 2022, itu kamar hotel sampai penuh," katanya.
Peningkatan okupansi hotel saat masa libur Lebaran ini, kata Agoes, disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang sudah tidak memberlakukan penyekatan dan pembatasan mobilitas massa saat momen libur Lebaran ini.
"Sebenarnya kuncinya itu sinergi, perhotelan itu tidak bisa berjalan sendiri. Karena perhotelan tidak bisa lepas dari kebijakan pemerintah, jadi harus sinergi," ujarnya.
Pemerintah sendiri pada tahun ini baru mengizinkan mudik dilakukan saat pandemi Covid-19. Hal ini menurut Agoes sangat berpengaruh terhadap industri pariwisata di Kota Malang, khususnya perhotelan.
"Kalau tamu hotel kebanyakan Jakarta, Surabaya juga banyak. Memang yang menginap itu campur, ada pemudik dan wisatawan," katanya.