Libur Kejepit, Jadi Penolong Arus Mudik
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan kebijakan cuti bersama dan "tanggal kejepit" terkait libur Kenaikan Isa Almasih ternyata bisa menekan pergerakan kendaraan bermotor pada puncak arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah/Lebaran 2019.
"Tahun ini saya kira kita diuntungkan oleh cuti bersama dan libur Isa Almasih. Sehingga relatif waktu panjang untuk mudik tahun ini," kata kata Tito Karnavian saat meninjau arus mudik di Pos Polisi Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jumat.
Dia mengatakan gelombang puncak arus mudik tahun ini terjadi secara bertahap, yakni gelombang pertama pada tanggal 20 dan 30 Mei 2019 kemudian gelombang dua akan dimulai pada 31 Mei, 1 dan 2 Juni 2019.
"Sehingga relatif tidak ada gelombang puncak (arus mudik) satu hari. Ini keuntungan libur yang cukup panjang," kata dia.
Kapolri juga mengimbau kepada warga untuk mencari waktu yang tepat saat arus balik atau akan kembali ke tempat mereka bekerja.
"Kembalinya tolong karena lebaran tahun ini diperkiran Rabu, Kamis (5,6 Juni 2019) jadi kalau mau kembali ke Jakarta lihat waktu, lihat informasi di televisi, radio. Hari Jumat, Sabtu, Minggu (7,8,9 Juni 2019) itu waktu yang tepat (untuk arus balik)," kata dia.
Dia menuturkan ada peningkatan arus kendaraan dari arah Jakarta ke timur yang melintasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Cipali namun itu semua dalam kondisi terkendali dan lancar.
"Kalau berdasarkan laporan yang diterima dari petugas, sampai hari ini terjadi peningkatan, tapi semua dalam kondisi terkendali dan relatif lancar. Belum ada kejadian-kejadian yang signifikan," ujarnya.
Selain itu, pada kesempatan tersebut, Kapolri juga mengingatkan seluruh jajarannya mewaspadai ancaman terorisme pada pengamanan mudik Lebaran 2019.
"Walaupun belum adanya ancaman terhadap anggota polisi yang sedang menjalankan tugas pengamanan Lebaran di jalan maupun di posko tetap harus waspada dari ancaman terorisme seperti pada tahun sebelumnya pernah terjadi aksi terorisme," kata Kapolri.
Advertisement