Libatkan TNI PolriJelang PTM Vaksinasi Guru Dipercepat
Pelaksanaan Vaksinasi untuk guru dan tenaga kependikan akan dipercepat dengan melibatkan vaksinator dari TNI dan Polri. Langkah ini untuk menghadapi Pembelajaran Tatap Muka PTM terbatas yang rencananya akan dimulai Juli 2021 bersamaan dengan ajaran baru
Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemdikbudristek Jumeri mengungkapkan hal itu dalam keterangan pers secara virtual Selasa 8 Juni 2021.
"Dari sekitar 6 juta guru baru sekitar 1 juta yang divaksin," kata Jumeri. Ia menyebut guru yang menerima vaksin terbanyak adalah DKI Jakarta sekitar 90 persen, disusul Jatim. Sedang yang paling sedikit Provinsi Aceh, masih di bawah 5 persen.
"Dengan dilibatkannya personel TNI dan Polri tersebut diharapkan Vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan dapat dituntaskan sebelum PTM dimulai," kata Jumeri.
Tentang Vaksinasi untuk Guru
Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan vaksinasi untuk guru bisa dipercepat dengan dilibatkan Vaksinator dari TNI dan Polri. Di samping dari tenaga kesehatan sendiri.
"Soal vaksinnya dikatakan tidak ada masalah. Indonesia memiliki stok vaksin covid-19 lebih dari 10 Juta dosis vaksin yang akan segera didistribusikan ke daerah daerah," kata Maxi.
Plt Direktur Pencegahan penyakit menular itu juga menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo pada Rabu 9 Juni 2021 akan meninjau vaksinasi untuk dosen, guru dan tenaga kependidikan dan pasukan pemadam kebakaran di beberapa literatur kasi. Diantaranya di RS Universitas Indonesia Depok dan Sport Center Kelapa Dua Tangerang.
Tentang PTM sendiri oleh Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemdikbudristek dijelaskan, PTM terbatas adalah mengatur PTM terbatas dengan mengendalikan jumlah peserta didik setiap romboongan belajar (Rombel) itu tidak sesuai dengan jumlah normalnya. Biasanya maksimal 36, diisi separuhnya
Kemudian kursinya diatur tidak harus penuh. Jadi dikurangi kursinya yg 18 disingkirkan ditaruh di gudang. Sehingga di kelas itu hanya ada 18 meja, kemudian ada 18 kursi, supaya anak itu pas. Kemudian jarakbya diatur.
"PTM terbatas ini pemahamannya yg bener, anak tidak perlu ikut pembelajaran secara penuh. Tapi diatur sesuai dengan kecepatan, kebutuhan di sekplah masing masing. Kemudian juga tentng jumlah harinya tidak harus setiap hari," kata Jumeri.
Hal yang penting dari PTM adalah sekolah akan memberikan materi pembelajaran sesuai dengan yang paling esensial, jadib tidak harus semua pelajaran dijejalkan kepada peserta didik dan akibatnya anak bisa bosan karena terlalu banyak materi.
Opsi Dua Tahap
Menurut Jumeri, yang perlu dipahami orang tua dan masyarakat adalah sekolah wajib memberi opsi tatap muka. Wajib memberi opsi tatap muka dan gurunya divaksin 2 tahap.
Pengertian memberi opsi itu ada 2 opsi bagi peserta didik. Yakni opsi PTM terbatas dan opsi PJJ. Bagi orang tua yang belum mantap, belum sreg untuk mengirim putra putri nya ke sekolah boleh mengajukan tetap belajar di rumah.
Bagi sekolah karena ada 2 platform pembelajaran, PJJ san PTM. Maka sekolah punya kewajiban menyediakan kedua pilihan itu untik dipilih putra putrinya.
"PTM terbatas juga berbasis pada PPKM mikro yg diterapkan pemerintah. Jadi kita juga mengikuti dinamika yg di satuan pendidikan. Secara nasional mungkin tidak sama antar satu provinsi dengan provinsi lain, Kabupaten dengan kabupaten lain. Bahkan antar kecamatan itu juga mengikuti dinamika covid masing masing,"pesannya.
PTM Bersifat Dinamis
PTM terbatas tersebut dikatakan bersifat dinamis akan buka tutup sesuai konteks permasalahan yang di setiap sekolah. Bahkan tiap daerah. Apabila PTM berlangsung kemudian terjadi klaster penularan Covid-19 di sekolah itu. Maka langkah yang diambil sekolah itu tentu menghentikan PTM terbatasnya. Kemudian melakukan Testing, Tracing, dan Treatment. Guru² yang punya kontak erat dengan yang terkena covid dikakukan, dipastikan dia aman atau tidak.
Kemudian ada tracing, kemudian dicari kontak dekatnya siapa kemudian treatment. Untuk guru, warga sekolah lain yang mengalami sakit segers dirujuk ke rs terdekat. Kemudian yg melakujan isolasi dikoordinasikan dengan satgas covid untuk penanganan semestinya.
"Sekolah ditutup sementara, atau diliburkan. Setelah situasi covid membaik sekolah bisa dibuka kembali.
Advertisement