Lia Istifhama Mantap Maju Cawawali Kota Surabaya, Lewat PDIP
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi magnet bagi para Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya. Jelang ditutupnya pendaftaran pada malam ini, telah ada 9 orang yang telah mendaftar lewat partai berlambang banteng, salah satunya Lia Istifhama.
Lia mantap maju dalam Pilwali Surabaya 2020 melalui PDIP, setelah pada sore tadi ia mengembalikan berkas pendaftaran ke partai berlambang banteng tersebut.
Bersama puluhan relawannya, Lia datang ke Kantor DPD PDIP Jawa Timur di Jalan Kendangsari, Surabaya pada pukul 15.30 WIB. Sesampai di depan kantor, Lia sempat memberi pidato di hadapan awak media dan relawannya.
“Jadi kedatangan saya untuk mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya lewat PDIP. Saya mengusung program Nawa Tirta dan siap bersinergi dengan warga Surabaya,” ucap Lia di DPD PDIP Jatim, Sabtu 9 September 2019.
Usai memberi pidato, Ayah dari Lia, Masykur Hasyim memimpin doa bersama para relawan dan memasuki kantor DPD PDIP. Di dalam kantor, Lia beserta rombongan diterima oleh Wakil Bendahara DPD PDIP Jatim, Sulistyorini dan Wakil Ketua DPD Bidang Polhukam, Ida Bagus Nugroho.
Prosesi penyerahan berkas pendaftaran cawali diberikan secara langsung oleh Lia kepada Bagus di Ruang Rapat DPD PDIP Jatim. Seusai menyerahkan berkas, Lia mengaku mendaftar di PDIP sebagai Wakil Wali Kota Surabaya.
“Ini adalah suara dari relawan, karena relawan saya mayoritas merupakan relawan PDIP. Saya mengapresiasi bahwa PDIP adalah partai terbesar di Surabaya. Saya maju sebagai wakil di sini, karena selama ini PDIP merupakan partai penguasa di Surabaya. Saya yakin, PDIP punya kader yang mumpuni disini,” ujar Lia.
Lia yang juga kader Nahdliyin ini menyebut bahwa dirinya ingin membangkitkan kembali semangat partai Abang-Ijo di Surabaya.
“Saya memang kader ijo. Tapi yang saya ingat arek Suroboyo bersatu dengan Mega-Bintang pada saat itu, dan siapa yang mengerti hal tersebut bisa terulang kembali,” katanya.
Lia yang keponakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, memastikan ia tidak ingin membawa-bawa nama tantenya. Khususnya, untuk mendapatkan popularitas jelang Pilwali nanti.
“Saya menjaga nama baik beliau, marwah beliau. Saya tidak ingin namanya justru tercoreng karena embel-embel orang dekat untuk menggerek popularitas semata,” pungkasnya.
Sementara Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Bidang Polhukam, Ida Bagus Nugroho mengatakan hingga sore tadi untuk wilayah Surabaya saja ada 15 calon yang mengambil berkas pendaftaran lewat PDIP dengan rincian, dua sebagai calon wali kota dan sisanya wakil wali kota
“Dari 15 yang sudah mengembalikan ada 9 calon di antaranya Pak Whisnu Sakti Buana, Bu Dyah Katarina, ada juga Armuji dan tadi terakhir Ning Lia,” ucap Bagus.
Menurut Bagus, setelah para calon mengembalikan berkas, dokumen-dokumen tersebut akan diverifikasi melalui DPC.
“Nanti kalau tidak salah tanggal 19 setelah verifikasi berkas akan ada pemanggilan kepada para calon yang sudah daftar lewat PDIP untuk mengikuti Fit & Property Test di sini,” pungkasnya.