LGBT, Ini Hal yang Dilarang di Piala Dunia Qatar 2022
Piala Dunia 2022 di Qatar banyak menarik minat fans bola dari berbagai negara peserta kompetisi utama sepak bola dunia itu. Namun sejumlah larangan ditetapkan oleh penyelenggara setempat, baik bagi penonton dan pemain.
Simbol LGBT
Simbol orientasi seksual LGBT dalam bentuk gelang karet berwarna pelangi di lengan kapten tim, dilarang dipakai selama pertandingan. FIFA menyatakan akan memberikan kartu kuning, jika ada pemain yang tetap menggunakan pita pelangi itu, selama pertandingan.
Menurut FIFA, pertandingan harus bebas dari kepentingan politik, agama, atau personal baik dalam bentuk simbol atau slogan. FIFA pun menawarkan pita kapten dengan tulisan "tak ada diskriminasi" sebagai gantinya pita bertulis "1 cinta" atau "one love".
Sejumlah pemain dan jurnalis selama Pial Dunia Qatar, tampak memprotes keputusan itu.
Pemain Jerman memilih berpose menutup mulut sebagai bentuk protes, saat hendak melawan Jepang.
Perdana Menteri Denmark, juga pembawa acara BBC Sport yang juga mantan pemain perempuan Inggris, mereka tampak menggunakan gelang lengan bersimbol LGBT.
Seorang reporter TV Denmark juga mencoba menggunakan pita lengan serupa, namun kemudian diminta untuk melepasnya, oleh petugas di Qatar, dikutip dari BBC, Jumat 25 November 2022.
Alkohol dan Bir
Qatar juga melarang penjualan minuman beralkohol di dalam stadion penyelenggara pertandingan sepak bola.
Namun, bir tetap dibolehkan di zona fans, di mana suporter bisa berkumpul di luar stadion, dan menyaksikan pertandingan lewat layar lebar.
Topi Lebar
Topi bertudung lebar atau bucket hat juga dilarang dipakai di dalam stadin. Topi ini jadi simbol bagi suporter Welsh, setelah diumumkan sebagai merchandise resmi di tahun 2010.
Namun, fans yang menggunakan topi ini dalam versi pelangi, mendapatkan teguran dari petugas setempat. Meski, FIFA belum memberikan keterangan terkait larangan atas menggunakan topi di dalam stadion.
Bertelanjang Dada
Para penonton bola di stadion, dilarang melepas baju mereka, termasuk bertelanjang ada, menurut kode etik yang diterbitkan FIFA.
Pelanggaran atas norma yang umum dilakukan suporter di Inggris ini, akan diganjar dengan denda.
Begitu juga jika kencing selain di toilet, merokok di luar tempatnya, dan membuang sampah sembarangan, serta alat musik terompet, juga dilarang. Panitia tak ingin insiden berkaitan dengan alat musik vuvuzela dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, terulang.
Kata Love
Tim Belgia tak bisa menggunakan kaos dengan kata love atau cinta yang tertera di bagian kerah mereka.
Belgia mengaku jika FIFA telah meminta, agar kata itu dihapus dari baju mereka.
Kata itu juga berhias desain pelangi, yang terinspirasi dari kembang api di festival musik Belgia, Tomorrowland.
Namun menurut Reuters, penolakan itu bukan lantaran simbol pelangi yang dekat dengan identitas LGBT, tetapi lebih karena isu komersial yang berkaitan dengan Tomorrowland.
Advertisement