Lezatnya Lontong Kupang Bu Wito
Akhir pekan enaknya berburu kuliner khas Surabaya. Salah satu yang bisa dicoba adalah lontong kupang. Dari sekian penjual lontong kupang, yang selalu ramai warung milik Bu Wito.
Warung yang cukup memuat 15 pembeli ini setiap harinya selalu ramai pengunjung. Tampak dari luar banner yang berwarna dominan hijau bertuliskan 'Lontong Kupang Bu Wito', lengkap dengan menunya.
Pada bagian dalam warung, terdapat tiga meja. Masing-masing meja tersedia kursi panjag dan kursi plastik untuk 4 orang. Sedangkan, pada bagian luar, disediakan tiga kursi plastik tanpa meja.
Warung kupang lontong ini berlokasi di Jalan Raya Tenggilis 128. Lalu lalang kendaraan yang melaju setiap saat di depan warung. Siang itu, Sabtu, 29 Februari 2020 pukul 12.00 WIB Ngopibareng.id mencicipi kupang lontong Bu Wito.
Kala menunggu makanan tersaji, tercium aroma gurih sup kupang. Aroma kupang tersebut begitu kuat hingga menusuk hidung.
Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, kupang lontong hangat siap sudah tiba dan dilahap. Satu porsi piring dihargai Rp10 ribu. Ada sajian lengkap, mulai dari lontong, kupang hingga kripik bulat.
Dalam satu porsi ada enam potongan lontong. Ketika diaduk, bagian bawah terlihat bumbu petis dan asamnya beradu. Pada gigitan pertama, terasa manis dan asam lontong bercampur dengan bumbu. Di perut, bumbunya tidak membuat eneg atau mual. Kadarnya pas dan tidak berlebihan. Tidak terlalu manis atau masam.
Gigitan kedua, kupang terasa lembut di mulut. Memudahkan setiap usia untuk menikmati kelezatannya.
Tak lengkap jika makan lontong kupang tanpa sate kerang. Sate kerang satu porsi berisi sepuluh tusuk. Sate kerang ini memiliki tekstur tidak keras dan mudah dikunyah.
Tak lupa keripik bulat seperti cekeremes yang kriuk-kriuk. Keripik dan sate ini bisa menutupi rasa masam bumbu.
Warung lontong kupang Bu Wito yang buka setiap hari, kecuali hari Minggu. Mulai buka pukul 10.00 hingga pukul 15.00.
Setiap hari selalu ramai. Pengunjung yang datang silih berganti. Ada yang masuk, ada yang keluar dan tidak pernah menyisakan bangku kosong.
Bahkan ketika pas ramai, pengunjung sampai harus mengantre. Mereka tak mau dibungkus, lebih memilih menunggu. Bahkan, meski sudah makan di tempat, pembeli juga ada yang memesan untuk dibungkus. Sehingga, terkadang sebelum jam tutup, sudah habis dagangannya.
Yang menarik, pengunjung bebas menentukan tingkat pedas sesuai seleraya. Ada yang meminta pedas sedang, tidak terlalu pedas, hingga tidak pedas sama sekali.
Lontong kupang yang sudah berdiri 35 tahun ini memang memiliki banyak pelanggan tetap. Salah satunya, Joko, asal Kenjeran, Surabaya.
Ia menilai, lontong kupang di warung Bu Wito ini sangat spesial. Karena, lontong ini mengingatkan masa kecilnya.
“Lontong kupang Bu Wito ini paling enak dibanding dengan yang lain. Rasanya seperti lontong kupang yang pernah saya makan waktu kecil," kata Joko
Joko mengaku pernah mencoba berbagai lontong kupang yang ada di Surabaya. Karena makanan khas Surabaya ini menjadi makanan seja kecil. Sehingga warung lontong kupang di Surabaya didatangi semua, termasuk Kenjeran, Manyar, hingga Surabaya bagian barat.
"Dari sekian banyak warung lontong kupang yang pernah saya datangi hanya milik Bu Wito yang paling sip. Saya menemukan di sini dari kakak yang kebetulan tinggalnya tak jauh dari warung Bu Wito," katanya.
Rasanya masih ada yang kurang jika hanya memesan makanannya saja. Di sini menyediakan minuman berupa es degan. Minuman ini dirasa pas sebagai penetral petis dan asam.