Lev Yashin, Penjaga Gawang Peraih Ballon d’Or Ungkap Rahasia di Stadion Gelora Bung Karno
Sejak sepuluh tahun terakhir penghargaan pemain sepakbola terbaik dunia Ballon d’Or hanya menjadi milik Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Dua pemain depan itu sama-sama mengoleksi lima kali gelar.
Dalam sejarah Ballon d’Or, yang dicetuskan wartawan majalah France Football, Gabriel Hanot, peraih pengharaan sejak tahun 1956 memang didominasi deretan pemain depan. Hanya ada satu penjaga gawang yang bisa mendapatkannya, yaitu Lev Yashin dari Uni Soviet (Rusia).
Penjaga gawang yang berjuluk Si Laba-laba Hitam itu dikenal tidak hanya lihai menahan tedangan lawan, tapi juga dikenal sebagai spesialis penalti. Dari data yang dilansir The Sun, sepanjang kariernya sudah 153 tendangan penalti digagalkan. Wow..
Bukan hanya itu yang membuat para jurnalis memilih pria bernama lengkap Lev Ivanovich Yashin sebagai pemain terbaik mengalahkan para striker di jamannya. Namun penampilan pria kelahiran 22 Oktober 2013 itu dikenal atraktif dan menjadi pioner dalam perkembangan penampilan penjaga gawang masa kini.
Dulu, tak tak banyak penjaga gawang yang berani keluar area kotak kecil 2,44 x 7,32 meter. Yashin lah yang pertama mengenalkan cara menghalau bola dengan meninju. Bahkan, ketika bertanding membela Dynamo Moskow, Yashin pernah meninju bola sampai setangah lapangan.
Nyentriknya lagi, Yashin juga tercatat sebagai penjaga gawang yang memakai topi pertama. Bahkan sering melakukan atraksi dengan melepas topi saat terbang ke udara dan mengambilnya lagi.
Pada 14 Maret 1970, Yashin pernah bertanding di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta. Tidak kurang 90.000 penonton dibuat terpukau dengan aksinya saat melawan Timnas Indonesia yang berakhir 1-0 untuk kemenangan Dyanmo Moscow.
Saat itu, Yashin dikenal sebagai penjaga yang banyak bicara. Dalam kliping majalah TEMPO, Yashin menjelaskan kepada yang belum mengerti. "Saya banyak bicara untuk membantu pemain belakang kami. Mereka sudah lelah, apalagi udara panas dan lembab, " ucapnya.
Selain itu, Yashin juga mengukap kebiasaannya keluar dari bawah gawang, "Ini memudahkan saya berkomunikasi dengan pemain belakang, dan berdasarkan pengalaman saya posisi tersebut yang paling baik. Makin jauh permainan dari daerah penalti, makin terjamin keselamatan gawang," ujar Yashin yang semasa kecil pernah bekerja di pabrik senjata ini.
Nasib tragis dialami Yashin pada 1986. Salah satu kaki Si Laba-laba Hitam itu harus diamputasi karena terjangkit thrombophlebitis. Empat tahun kemudian, tepatnya pada 20 Maret 1990, Lev Yashin mengembuskan nafasnya yang terakhir karena menderita kanker perut.
Untuk mengenang dan mengabdi jasanya, pada 1994, FIFA pun memperkenalkan Lev Yashin Award. Penghargaan ini diberikan kepada penjaga gawang terbaik yang tampil di Piala Dunia.
Sementara pada Piala Dunia 2018 di Rusia, Juni mendatang, akan banyak ditemukan poster bergambar penjaga gawang bertopi. Ya, itulah wajah Yashin, satu-satunya kiper terbaik dunia yang meraih penghargaan tropy Ballon d’Or, seperti yang dipegang Cristiano Ronaldo, Jumat 8 Desember 2017, dini hari tadi. tom
Daftar Peraih Ballon d'Or
1956 - Stanley Matthews (Inggris)
1957 - Alfredo Di Stefano (Spanyol)
1958 - Raymond Kopa (Prancis)
1959 - Alfredo di Stefano (Spanyol)
1960 - Luis Suarez (Spanyol)
1961 - Omar Sivori (Italia)
1962 - Josef Masopust (Cekoslowakia)
1963 - Lev Yashin (Uni Soviet)
1964 - Denis Law (Skotlandia)
1965 - Eusebio (Portugal)
1966 - Bobby Charlton (Inggris)
1967 - Florian Albert (Hongaria)
1968 - George Best (Irlandia Utara)
1969 - Gianni Rivera (Italia)
1970 - Gerd Mueller (Jerman Barat)
1971 - Johan Cruyff (Belanda)
1972 - Franz Beckenbauer (Jerman)
1973 - Johan Cruyff (Belanda)
1974 - Johan Cruyff (Belanda)
1975 - Oleg Blokhin (Uni Soviet)
1976 - Franz Beckenbauer (Jerman Barat)
1977 - Allan Simonsen (Denmark)
1978 - Kevin Keegan (Inggris)
1979 - Kevin Keegan (Inggris)
1980 - Karl-Heinz Rummenigge (Jerman Barat)
1981 - Karl-Heinz Rummenigge (Jerman Barat)
1982 - Paolo Rossi (Italia)
1983 - Michel Platini (Prancis)
1984 - Michel Platini (Prancis)
1985 - Michel Platini (Prancis)
1986 - Igor Belanov (Uni Soviet)
1987 - Ruud Gullit (Belanda)
1988 - Marco van Basten (Belanda)
1989 - Marco van Basten (Belanda)
1990 - Lothar Matthaeus (Jerman)
1991 - Jean-Pierre Papin (Prancis)
1992 - Marco van Basten (Belanda)
1993 - Roberto Baggio (Italia)
1994 - Hristo Stoichkov (Bulgaria)
1995 - George Weah (Liberia)
1996 - Matthias Sammer (Jerman)
1997 - Ronaldo (Brasil)
1998 - Zinedine Zidane (Prancis)
1999 - Rivaldo (Brasil)
2000 - Luis Figo (Portugal)
2001 - Michael Owen (Inggris)
2002 - Ronaldo (Brasil)
2003 - Pavel Nedved (Republik Ceko)
2004 - Andriy Shevchenko (Ukraina)
2005 - Ronaldinho (Brasil)
2006 - Fabio Cannavaro (Italia)
2007 - Kaka (Brasil)
2008 - Cristiano Ronaldo (Portugal)
2009 - Lionel Messi (Argentina)
2010 - Lionel Messi (Argentina)*
2011 - Lionel Messi (Argentina)*
2012 - Lionel Messi (Argentina)*
2013 - Cristiano Ronaldo (Portugal)*
2014 - Cristiano Ronaldo (Portugal)*
2015 - Lionel Messi (Argentina)*
2016 - Cristiano Ronaldo (Portugal)
* Dari 2010 hingga 2015, Ballon d'Or melebur dengan penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA dengan nama FIFA Ballon d'Or. Data diambil dari Reuters.