Lestarikan Sungai, Banyuwangi Luncurkan Program Sekardadu
Pemkab Banyuwangi meluncurkan program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu). Program ini merupakan satu dari sekian program yang telah dilakukan Banyuwangi dalam rangka menjaga sungai. Program ini merupakan gerakan masif untuk sungai.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan, program Sekardadu melengkapi berbagai program lingkungan di Banyuwangi. Program ini merupakan gerakan lintas sektor yang melibatkan banyak pihak. Terutama sekolah dan kampus untuk bersama-sama menjaga aliran sungai.
“Program ini jangan hanya sekadar formalitas saja. Namun harus ada tindak lanjut yang berkelanjutan dan terlihat hasilnya. Saya akan sering mengecek aliran-aliran sungai di berbagai tempat," katanya, saat meluncurkan Sekardadu, di Dam Tenggoro, Desa/Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Rabu, 30 Maret 2022.
Sekardadu merupakan program lintas sektor antara Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan, Dinas PU Cipta Karya, Dinas Pendidikan, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan sejumlah Dinas lainnya. Program ini melibatkan seluruh sekolah dan kampus yang kawasannya dialiri sungai.
Dalam Sekardadu, sekolah-sekolah mulai SD hingga SMA, hingga Perguruan Tinggi diedukasi untuk menjaga kebersihan sungai. Para siswa dan mahasiswa diberi pengetahuan tentang menjaga ekosistem sungai.
Diharapkan mereka turut memberikan pemahaman pada masyarakat untuk bersama-sama menjaga aliran sungai bersih dari sampah, terutama sampah plastik. Sekolah dan Perguruan Tinggi diminta untuk membuat program-program yang bisa menjaga kebersihan sungai.
“Ada 9 perguruan tinggi yang terlibat, mereka diberi tugas untuk memonitor DAS-DAS se-Banyuwangi," jelasnya.
Lebih lanjut Ipuk menjelaskan, kalau hanya sekadar membersihkan sungai dari sampah bisa dilakukan dengan memberikan jaring penahan sampah. Namun dalam Sekardadu ini ada upaya menumbuhkan rasa malu untuk membuang sampah ke sungai, dan mengubah perilaku masyarakat untuk bersama-sama menjaga sungai.
Selain edukasi, menurut Ipuk, dalam Sekardadu juga dilaksanakan berbagai program seperti pemanfaatan stren kali untuk destinasi wisata, pemasangan jaring penahan sampah, sungai untuk kolam ikan, penanaman pohon, dan lainnya.
Seperti di Dam Tenggoro, kawasan stren kali tersebut dijadikan destinasi wisata. Di kawasan yang instagramable ini terdapat kolam renang untuk anak-anak, kolam pancing, serta gubuk-gubuk untuk peristirahatan.
"Banyak efek turunan dari gerakan ini, selain menjaga kualitas air sungai, juga menjaga lingkungan irigasi, ekosistem sungai, sehingga membuat lingkungan kita menjadi lebih sehat dan nyaman," pungkas Istri mantan Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas ini.