Lestarikan Kampung Penghafal Quran, Ini Ikhtiar Muhammadiyah
Lulusan pondok tahfidz Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi penghafal Qur’an yang mumpuni. Berbagai program dilakukan, termasuk memasukkan program Daurah Tahfidz dan Tahaffudz Al-Quran.
Kegiatan ini dilakukan dengan keyankinan para lulusan pondok Muhammadiyah akan mendapatkan kemuliaan disisi Allah. Pimpinan pondok meyakini bahwa siapa saja yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an adalah sebaik-baiknya manusia seperti sabda Nabi.
Hal itu disampaikan Hasan Rasidi, Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) 2 Pondok Moderen Paciran. Ia menyampaikan dalam acara pembukaan Daurah Tahfidz dan Tahaffudz Al-Quran, Kamis 10 Desember. Tak tanggung-tanggung kegiatan diselenggarakan selama dua puluh hari hingga Rabu 30 Desember 2020.
Menurutnya, kegiatan dilaksanakan juga sebagai upaya menjaga dan melestarikan tradisi desa Paciran sebagai kampung penghafal Qur’an.
“Program kelas tahfidz ini yang mengacu kepada kurikulum dan buku LP2 PP Muhammadiyah mendapat apreasiasi yang luar biasa dari para siswa dan orang tua. Dengan harapan, program ini mampu memberi solusi kelangkaan SDM di pesantren-pesantren Muhammadiyah,” jelasnya.
Disisi lain, Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) memberi pesan kepada para peserta untuk bersungguh dan maksimal dalam berusaha memenuhi targetyang telah ditentukan.
“Orang yang menghafal al-Quran adalah pilihan Allah, maka berusahalah sekuat tenaga untuk menjadi yang dipilih dengan berusaha menghafal dengan sungguh sungguh,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Pondok Modern Muhammadiyah Paciran sendiri juga membuka kelas tahfidz di tingkat SMP Muhammadiyah 25 MAM 02 dalam kegiatan belajar mengajar formal dan sudah berjalan dua tahun ini.