Lestarikan Bahasa Jawa dengan Permainan Modern Uno Stacko
Seiring dengan perkembangan zaman, Bahasa Jawa mulai ditinggalkan terutama oleh kaum millennial saat ini. Mereka lebih sering berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa Korea yang dinilai lebih keren dan kekinian.
Menanggapi hal tersebut, siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Taman berinovasi untuk melestarikan adat dan budaya tanah Jawa. Bahasa Jawa dikolaborasikan dengan permainan modern uno stacko.
Uniknya, bermain uno stacko di sini bertujuan untuk mengenalkan kembali Bahasa Jawa yang perlahan sudah mulai luntur. Pemain yang mengambil potongan uno stacko tersebut harus mengartikan kosa kata yang tertulis di salah satu sisi uno stacko.
"Jika pemain merobohkan susunan uno stacko, maka dia harus mengartikan semua kosa kata yang tertulis di situ," kata Nikita, pencetus ide permainan tersebut, Jumat, 25 Maret 2022.
Nikita mengatakan, ada dua jenis Bahasa Jawa yang ingin ia tonjolkan di sini yaitu bahasa Jawa Ngoko dan Bahasa Jawa Kromo Inggil. Bahasa Jawa Ngoko digunakan ketika berkomunikasi dengan teman seumuran.
"Sedangkan Bahasa Jawa Kromo Inggil digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang usianya lebih tua dari kita," kata siswa kelas XII, Jumat, 25 Maret 2022.
Kata Nikita, selain uno stacko juga ada permainan dakon atau congklak. Permainan jadul berbahan kayu ini dijadikan salah satu media untuk mengenalkan bahasa Jawa kepada kaum milenial.
"Jika kita bermain dakon harus menggunakan full bahasa Jawa sebagai komunikasinya. Tergantung dengan siapa kita bermain. Jika teman seumuran kita gunakan bahasa Jawa Ngoko," jelasnya.
Nikita juga memanfaatkan media sosial Instagram @jackronik.id untuk mempublikasikan idenya. Dia mengaku mendapat respons positif dari warga Instagram. Banyak yang berinteraksi dan mengunjungi akun tersebut.
"Alhamdulillah responsnya sangat baik. Kita juga mencoba ngobrol dengan bahasa Jawa saat berinteraksi dengan pengunjung," katanya.
Advertisement