Lepaslah Dosa-dosa Orang Mukmin! Keluar dari Jerat Serba Material
Selama bulan Ramadan, ada doa-doa yang khusus memberikan manfaat bagi yang mengamalkannya. Dalam kitab Durratun Nashihin dijelaskan sejumlah fadhilah dan keutamaan malam-malam beribadah di bulan Ramadan.
Disadur dari Kitab Durratun Nashihin, karya Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad, ulama' besar bermadzhab Hanafi.
Malam Pertama
عن على بن ابى طالب رضى الله تعالى عنه انه قال سئل النبى عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال يخرج المؤمن من ذنبه فى اول ليلة كيوم ولدته امه
Artinya:
"Diriwayatkan dari Ali bin Abi Tholib bahwa sesungguhnya Ali berkata bahwa Nabi 'alaihis sholatu wassalamu ditanya tentang keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Maka Nabi menjawab: "Pada malam pertama keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia di dunia."
Malam ke-2 Dosa Orang Tuanya Diampuni
وفى الليلة الثانية يغفر له ولأبويه ان كان مؤمنين
Artinya:
"Pada malam yang kedua, orang yang sholat tarawih akan diampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya jika keduanya mukmin."
Doa Puasa Hari ke-3 Ramadan
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ الذِّهْنِ وَالتَّنْبِيْهِ وَبَاعِدْنِيْ فِيْهِ مِنَ السَّفَاهَةِ وَالتَمْوِيْهِ وَاجْعَلْ لِي نَصِيْبًا مِنْ كُلِ خَيْرٍ تُنْزِلُ فِيْهِ بِجُوْدِكَ يَا اَجْوَدَ ْالآجْوَدِيْنَ
Allâhummarzuqnî fîhidz dzihna wattanbîh wa bâ’idnî fîhi minas safâhati wattamwîh waj’al lî nashîban min kulli khairin tunzilu fîhi bijûdika yâ ajwadal ajwadîn
Artinya:
Ya Allah! Mohon berikanlah aku rizki akal dan kewaspadaan. dan jauhkanlah aku dari kebodohan dan kesesatan. Anugerahkanlah kepadaku bagian dari segala kebaikan yang Engkau turunkan, demi kemurahan-MU, Wahai dzat Yang Maha Dermawan dari semua yang dermawan
Fadilah Shalat Tarawih malam ke-4
وفى ليلة الرابعة له من الأجر مثل قراءة التوراة والإنجيل والزبور والفرقان
Dan pada malam keempat, diberi pahala sebanyak pahala membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur'an.
Renungan
Manusia sebagai makhluk spiritual yang kemudian dalam perjalanan hidupnya terjerat dengan berbagai macam materialistik, maka Puasa Ramadan merupakan mekanisme Allah melepaskan kaum muslim dari jeratan-jeratan tersebut.
Dimensi spiritual dan material pada diri seorang muslim harus diseimbangkan. Tidaklah salah mencari materi, akan tetapi juga tidak boleh dengan serta-merta melupakan kehidupan yang hakiki yaitu kehidupan di akhirat nanti.
“Maka ketika Allah menghadirkan Ramadan di tengah-tengah kita dengan mewajibkan ibadah puasa kepada kita semua orang-orang beriman, puasa menjadi mekanisme ilahiah agar kita sebagai manusia yang terlarut dan terjerat dengan persoalan materialistik, agar kita segera menemukan kembali fitrah kesucian kita.”
Penajaman spiritualitas kaum muslim melalui Puasa Ramadan, imbuhnya, dapat digunakan sebagai pijakan dalam mengarungi era disrupsi, di mana manusia secara umum mengalami kesulitan membedakan yang hakiki dengan yang fanah.
Selain itu, di era sekarang juga berdampak pada hilangnya simpati dan empati manusia satu kepada yang lain. Kepedulian terhadap kesulitan orang lain telah lenyap. Dia khawatir jika hal itu terus berlarut akan berdampak pada keroposnya pondasi spiritualitas manusia.
Puasa Ramadan dihadirkan Allah kepada kita agar kita tidak terlalu terjebak dan terlarut di dalam dunia yang serba maya, dunia yang serba materi.
Pendapat ulama, ketika manusia meninggalkan cinta yang berlebihan kepada materi, maka saat itu mereka akan dinaikkan martabat spiritualnya. Oleh karena itu, Puasa Ramadan juga bagian dari cara Allah kembali mendekatkan hamba kepada-Nya.
Ketika hamba begitu dekat dan cinta dengan Allah, Allah pun cinta dengan kita. Kedekatan kita kepada Allah, ketika kita menemukan kembali habitat spiritual kita, maka kita telah menjadikan Allah sebagai paradigma kehidupan kita.
Penjelasan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal pada, pada Tarhib Ramadan 1444 H yang diselenggarakan oleh Institut Tabligh Muhammadiyah.