Lepas Kontingen Jatim ke PON, Pj Gubernur Berharap Bawa Pulang Juara Umum
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, resmi melepas kontingen Jatim untuk berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat 30 Agustus 2024.
Pelepasan ditandai dengan diserahkannya bendera pataka oleh Adhy Karyono kepada Ketua KONI Jatim M Nabil. Ia secara simbolis memakaikan jaket kepada sejumlah atlet dan pelatih.
Dalam kesempatan tersebut, Adhy Karyono secara langsung membakar semangat ratusan atlet, pelatih dan ofisial tim yang turut hadir dalam pelepasan.
Ia mengatakan, Pemprov Jatim berkomitmen penuh mendukung persiapan KONI Jatim menyambut PON dengan dukungan anggaran untuk memfasilitasi kebutuhan latihan atlet, program latihan maupun try out luar negeri. Bahkan dukungan program bapak asuh mendelegasikan OPD untuk mengawal proses latihan atlet.
“Setiap hari saya dapat laporan masing-masing datang membantu dan mensupport kebutuhan atlet. Kalau ada yang kurang silahkan dengan Kepala OPD kami pastikan untuk dibantu,” ujar Adhy Karyono.
Dengan kualitas atlet dan persiapan yang matang, ia optimis Jatim kali ini bisa memperbaiki prestasi di PON. “Pada PON Papua kita juara umum ketiga. Tahun ini cita-cita kita sebagai juara umum,” tandasnya.
Pj Gubernur Jatim juga berpesan pada seluruh atlet dan ofisial untuk menjaga nama baik Jatim bertamu dengan sopan dan menghormati budaya masyarakat Sumut dan Aceh.
Sementara itu, Ketua KONI Jatim M Nabil mengatakan, pada PON kali ini total ada 884 atlet dan 291 official yang akan diberangkatkan. Dengan jumlah tersebut, Jatim akan mengikuti 63 cabang olahraga dari total 67 cabang yang dipertandingkan.
Meski tidak mengikuti semua cabang, Nabil optimis, Jatim bisa memperoleh medali emas lebih banyak dari PON Papua. Apalagi, cabor yang tidak dipertandingkan sebelumnya kini dipertandingkan lagi di PON Aceh-Sumut. “Itu lumbung emas kita seperti tenis meja, golf, boling, dansa, bridge. Itu sekarang dipertandingkan, mudah-mudahan terjawab di PON sekarang,” ujarnya.
Terkait juara umum, ia mengatakan, hal itu masih memungkinkan terwujud karena persaingan masih cukup ketat antara Jatim, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. “Insya Allah karena secara hitungan hampir sama, cuma di lapangan itu terjadi perubahan yang kita tidak bisa tahu. Tapi kompetitornya masih itu saja Jabar dan DKI Jakarta,” aku Nabil.
Lebih lanjut, para atlet juga dibekali Jamsostek BPJS Ketenagakerjaan. Menurut Nabil, hal ini merupakan hal krusial yang memang menjadi hak mereka.
"Ini kewajiban kita untuk memperhatikan keselamatan dan kesehatan atlet-atlet kita. Itu akan membuat bukan hanya atlet, tapi orang tuanya juga tenang. Selama ini kalau cedera dan sakit, memang sudah menjadi tanggungjawab kami. Tapi sekarang kan lebih jelas dan lebih aman," pungkas Nabil.
Advertisement