Lepas Jenazah Wawali, Walikota Sesenggukan
Kepergian Wawali Probolinggo, HM Soufis Subri menghadap Sang Khalik dirasakan berat oleh Walikota Hadi Zainal Abidin. Walikota yang memimpin (mengimami) salat jenazah di halaman Kantor Pemkot Probolinggo, Rabu siang, 9 Desember 2020 tampak sesunggukan saat melepas rekan kerja sekaligus sahabatnya itu.
Dalam sambutannya, Habib Hadi, panggilan akrab walikota terlihat berusaha menahan tangis. Tetapi akhirnya ia sesunggukan juga saat berbicara di hadapan ribuan pelayat.
“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Probolinggo merasa sangat sangat kehilangan almarhum. Saya kehilangan partner yang selama ini menemani saya di pemerintahan dalam waktu sekitar dua tahun ini untuk kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.
Sebagian pelayat tampak sesenggukan dan menyeka air mata di bawah guyuran hujan sejak pagi. Habib Hadi pun mengajak hadirin yang memenuhi halaman Pemkot Probolinggo untuk mendoakan almarhum.
Pelaksanaan salat jenazah dengan menerapkan protokol kesehatan terlihat berbeda dibandingkan suasana normal. Jenazah di dalam peti tetap diletakkan di dalam mobil ambulans. Sementara kaum muslimin berjajar dengan menjaga jarak aman, menggelar salat jenazah di sebelah timurnya.
Habib Hadi mengaku hubungannya sangat harmonis. “Almahum seperti keluarga sendiri, tidak hanya partner kerja tetapi juga sabahat baik,” katanya.
Kepergian almarhum untuk selamanya, bagi Habib Hadi menjadi beban berat. Selama ini almarhum yang punya latar belakang insinyur teknis sipil (konstruksi) banyak membantunya memikirkan masalah insfrastruktur di Kota Probolinggo.
Pelepasan almarhum memang diwarnai pembacaan riwayat singkat Wawali Subri. Alumnus Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang itu memang menguasai teknik sipil. Bahkan ia mengawali kariernya sebagai sebagai pengusaha dan konsultan di bidang konstruksi.
Alumnus SMA Taruna Zulaikha, Leces, Kabupaten Probolinggo itu memiliki perusahaan konstruksi “Subri-Cons”. Akhirnya ia menerjuni bidang politik sebagai Ketua DPC Partai Demokrat yang mengantarnya menjadi Wawali Probolinggo periode 2019-2024.
Usai pemakaman Wawali Subri, Habib Hadi kemudian dikerumuni sejumlah wartawan. Ketika ditanya, siapa sosok pengganti Wawali Subri, Habib Hadi mengatakan, belum waktunya dibahas.
“Tanah di makam almarhum masih basah, jangan tanya itu dulu,” ujarnya. Habib Hadi kemudian banyak bercerita soal kedekatannya dengan almarhum selama ini.
“Kita semua sudah berusaha sebaik mungkin untuk Pak Subri, tetapi takdir menentukan, almarhum harus menghadap Sang Khalik,” katanya.
Wawali Subri sempat menjalani perawatan di RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya karena terpapar Covid-19. Setelah selama 19 hari dirawat di rumah sakit, pria berusia 47 tahun itu menghadap Sang Khalik.
Almarhum meninggalkan seorang istri, Diah Kristanty dan putri semata wayangnya, Sayyidah Rafi Dianya Shabri.
Advertisement