Leonardo DiCaprio Diabadikan Jadi Nama Spesies Pohon Langka
Nama Leonardo DiCaprio kini tak hanya diabadikan dalam credit film, tapi juga sebuah spesies pohon tropis langka. Dilansir dari People, sebuah spesies pohon yang baru diidentifikasi diberi nama Uvariopsis Dicaprio, untuk menghormati sang aktor.
Dikutip dari jurnal ilmiah PeerJ, nama Uvariopsis Dicaprio diberikan oleh sekelompok ilmuwan dari Inggris dari Royal Botanic Garden, Kew. Langkah ini diambil sebagai penghormatan atas upaya sang bintang Titanic dalam konservasi lingkungan.
"Pohon yang spektakuler dan terancam ini dinamakan dari aktor Amerika dan konservator Leonardo DiCaprio. Ia selama beberapa bulan pada 2020, melobi dengan serius lewat media sosial untuk menarik perhaian atas ancaman yang dihadapi spesies langka Ebo dari penebangan ilegal, dan telah diumumkan di Ebo pada tahun tersebut," begitu pernyataan dari pihak ilmuwan.
Konsesi untuk penebangan akhirnya dicabut pada Agustus 2020, dan diyakini sebagian merupakan hasil dari upaya aktor 47 tahun itu. Uvariopsis Dicaprio sendiri saat ini hanya ditemukan di hutan yang ada di Kamerun. Spesies langka ini memiliki daun mengkilap dan bunga warna kuning kehijauan. Pohon ini dinyatakan sebagai bagian dari keluarga tanaman ylang-ylang.
Tahun lalu, para ilmuwan Kew secara resmi menamai lebih dari 200 tanaman dan jamur. Beberapa dari spesies tersebut sudah punah atau terancam punah karena deforestasi maupun kondisi cuaca akibat perubahan iklim.
Leonardo DiCaprio memang dikenal sebagai salah satu aktor yang merupakan aktivis lingkungan. Tahun 1998, aktor kelahiran 11 November 1974 itu mendirikan Leonardo DiCaprio Foundation, untuk mendukung organisasi dan gerakan yang berusaha menjaga bumi ini. Pria 47 tahun ini juga pernah mengunjungi Taman Nasional Gunung Leuser, di Aceh Timur, pada 2016.
Dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, Leonardo DiCaprio memberikan pujian terhadap kekayaan alam Indonesia.
"Tempat yang sangat kaya dengan biodiversitas kelas dunia, ekosistem Leuser #Indonesia adalah salah satu lokasi hutan hujan paling penting yang tersisa di Asia Tenggara," tulisnya kala itu.
Namun, kata Leonardo DiCaprio, perluasan perkebunan kelapa sawit menghancurkan ekosistem yang unik ini. "Inilah saatnya untuk menyelamatkan ekosistem Leuser. Kita harus menyusun solusi permanen untuk melindungi dan mengembalikan aset berharga ini," ujarnya menambahkan.
Advertisement