Lensa Myopia Control Akan Dibahas Profesi Optometris di PIT 2024
Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) akan kembali mengelar Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) kedua pada September 2024 mendatang. Dalam pertemuan tersebut banyak yang akan dibahas, mengenai tantangan profesi optometris ke depan hingga teknologi lensa Myopia Control.
Diketahui, optometris adalah seorang profesional yang bertugas membantu dokter spesialis mata untuk melakukan pemeriksaan mata dan pembuatan kacamata sesuai ukuran mata minus.
Ketua Pengurus Daerah IROPIN Jawa Timur, Beni Pujo Sayogo mengatakan bahwa salah satu yang menjadi pembahasan dalam PIT adalah tantangan profesi Optometris ke depannya, yakni mengenai maraknya pembelian kacamata online.
Pasalnya, pembelian kacamata lewat online atau marketplace seringkali tidak sesuai standar mulai dari ukuran dan lensanya.
"Kacamata online sering kali tidak melalui pemeriksaan dokter mata. Padahal pemakaian kacamata harus sesuai saran dokter atau tenaga optometris," katanya dalam acara Halalbihalal, Jumat, 19 April 2024.
Menurutnya, pemakaian kacamata yang tidak sesuai resep dokter atau tanpa sepengetahuan tenaga optometris bisa berdampak negatif seperti menimbulkan pusing, rasa tidak nyaman dan juga bisa menyebabkan kelainan mata atau juling.
"Saat ini tantangan dunia kesehatan makin kompleks karenannya tenaga optometris perlu melakukan upgrading ilmu dan teknologi yang tengah berkembang lewat PIT ke 2 IROPIN," terang Beni.
Sementara itu, Humas Pengda IROPIN Jawa Timur, Joko Irawan menjelaskan, teknologi terbaru yang akan dibahas dalam pertemuan tahunan tersebut adalah lensa myopia control.
Lanjutnya, lensa kacamata tersebut (myopia control) dilengkapi obat-obatan untuk menghambat pertambahan minus pada anak-anak usia sekolah atau sekitar 7 hingga 17 tahun.
"Seperti yang kita ketahui saat ini kasus rabun jauh (mata minus) atau dalam bahasa medis disebut myopia banyak ditemukan pada anak usia sekolah, karena penggunaan gadget yang berlebih. Lensa ini membantu orang tua mengontrol hal tersebut dan membuat minus tidak terus bertambah. Hal inilah yang akan kita bahas dalam PIT 2024," tandas Joko Irawan.