Lembah Indah Malang, Destinasi Baru Cyclist Jawa Timur
Sebuah destinasi wisata baru ada di daerah Kabupaten Malang. Tepatnya di kaki Gunung Kawi. Namanya Lembah Indah Malang. Dari Alun-alun Kota Malang jaraknya hanya 40 km dan berada di ketinggian 1.200-an meter di atas permukaan laut.
Tempat wisata baru ini benar-benar “menjual” alam lembah yang indah. Dikelilingi dengan hijaunya pepohonan dan hutan, lantas di bagian bawahnya terhampar bangunan menyerupai igloo, rumah orang-orang eskimo itu.
Bisa untuk tempat istirahat dengan sistem sharing, satu igloo bisa diisi sepuluh orang. Ada tempat makan juga, ada beberapa wahana permainan. Tempat ini baru dibuka sekitar bulan April 2020.
Tentunya tempat ini juga jadi target cyclist untuk ditaklukkan. Apalagi rute menuju Lembah Indah Malang ini harus menanjak setinggi 900-an meter (start dari kota Malang yang sudah berada di ketinggian 300an meter).
Lepas dari Alun-alun kota Malang, cyclist mengarah ke Kota Kepanjen. Sebelum masuk kota, belok kanan memasuki Jalan Lingkar Barat (Jalibar). Lalu setelah mentok, silakan belok ke kanan menuju Gunung Kawi. Dari sini, mulailah siksaan tanjakan yang harus dinikmati sejauh 18 km. “Lembah Indah Malang itu dekat dengan Gunung Kawi Kraton. Bukan yang Gunung Kawi Pesarean,” tutur Yimmy Kurniawan, penggagas gowes bersama ini.
Bersama Hendra Lauw dan dibantu Yohan Hoki serta Yudy Hananta, mereka mengajak sejumlah cyclist Surabaya mengunjungi Lembah Indah Malang, 17 Agustus lalu. “Agar memudahkan, cyclist berangkat dari Taman Dayu Ciputra di Pandaan tepat jam 6.30 pagi. Menempuh jarak 80 km menuju Lembah Indah Malang,” jelas Yohan.
Pitstop pertama di alun-alun kota Malang 40 km, pitstop kedua di Jalibar 60 km dan pitstop ketiga di kantor Kecamatan Kebobang 70 km. Cukup 15 menit istirahat di setiap pitstop.
Sehabis Jalibar inilah cyclist harus bisa menata nafsu dan kemampuan. Menanjaknya tidak berat. Tipis-tipis saja dengan gradien tiga sampai lima persen. Itu hanya awalnya. Setelah melewati kantor kecamatan Kebobang mental serta kekuatan kaki benar-benar diuji.
Gradien makin lama makin tinggi. Tak jarang, layar di cycling computer Garmin menyentuh angka 13 persen atau bahkan 20 persen!Dan itu sepanjang 8 km!
“Tanjakannya sangat berat, apalagi matahari juga sedang panas-panasnya ini. Tapi semua dibayar dengan pemandangan yang top. Bagus sekali bisa ada tempat wisata seperti ini,” bilang Setyo Hartono.
Sayang, sekitar tiga kilometer sebelum mencapai Lembah Indah Malang, jalanan kurang mulus. Juga kurang lebar. Bisa dimaklumi, ini adalah tempat wisata baru jadi banyak kendaraan berpapasan naik dan turun. Tentunya pemprov akan terus berbenah demi kenyamanan pengunjung Lembah Indah Malang.
Karena gowes bareng ke Lembah Indah Malang ini dilaksanakan di hari libur, maka banyak cyclist couple yang menghabiskan waktu “our time” bersama.
“Bila biasanya family time selalu bersama anak-anak keluar kota. Kali ini benar-benar our time berdua. Gowes lagi. Sesuatu yang seru pengalaman baru juga bisa olahraga bersama,” tutur Karla Jasmina, fashion designer asal Surabaya.
Senada dengan Karla, Hoky Jayanata, sang suami-pun gembira bisa memberi semangat dan menemani Karla menaklukkan tanjakan tinggi ke Lembah Indah Malang.
Michelle Lovelyn juga bahagia bisa gowes ditemani John Pelenkahu, sang pacar. “Kebetulan hari Senin kami berdua libur jadi ikut gowes bareng ini. Meski saya masih newbie dan jarang gowes jauh maupun nanjak tinggi, tapi John terus memberi semangat dan mengajari pindah gir agar efisien tenaga,” tutur Michelle yang sedikit kecewa karena kurang empat kilometer lagi sepedanya trouble sehingga harus masuk mobil.
Yang hebat, pasangan Tjahjadi Soesilo dan Marisa Oetomo. Mereka berdua gowes dari Surabaya! “Jarak antara Surabaya dan Taman Dayu Pandaan hanya 50 km ditambah dengan Taman Dayu-Lembah Indah Malang 80 km jadi total 130 km. Kami yakin mampu!” bilang Tjahjadi.
Berangkat jam 5 pagi dari Surabaya barat, tepat jam 6.30 pagi mereka memasuki Taman Dayu dan langsung bergabung dengan cyclist lain. “Awalnya masih oke sampai ke Jalibar. Setelah itu nanjak ke Lembah Indah Malang ampun beratnya. Kami tidak mengira bakal seberat ini, apalagi menjelang finis banyak jalanan yang rusak,” tutur Marisa.
Meski pasangan yang dikaruniai dua anak ini merasa capek tapi mereka bahagia bisa gowes bersama eksplorasi tempat baru.
Sekitar pukul 12 siang seluruh cyclist memasuki finis di Lembah Indah Malang. Dan setelah puas berfoto merekapun kembali ke Surabaya dengan mobil. Sedangkan Tjahjadi-Marisa dan beberapa cyclist gowes kembali ke Taman Dayu Ciputra di Pandaan.
Memang gowes bareng kali ini untuk memperingati hari kemerdekaan. Sekaligus untuk beberapa orang adalah quality time bersama pasangan. Kapan gowes barengmu?
Advertisement