Pandemi, Gaji 500 Ribu Guru Maarif NU Tak Jelas
Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU terancam kesulitan keungan untuk biaya operasional akibat pandemi covid-19. Untuk menggaji guru yang berjumlah sekitar 500 ribu masih tekor, belum untuk kebutuhan yang lain.
Situasi keuangan yang dihadapi lembaga pendidikan di bawah bendera NU tersebut, disampaikan Ketua Pengurus Pusat LP Maarif, Arifin Junaidi kepada Ngopibareng.id Selasa 23 Juni 2020.
"Ribuan sekolah yang dikelola LP Maarif, yang sebagian besar ada di daerah akan kolaps kalau hanya mengandal SPP dari orang tua murid," kata Arifin Junaidi.
Menurut pria yang dipanggil Arjuna, beban orang tua murid dengan adanya pembelajaran jarak jauh (PJJ), semakin berat. Selain harus membayar SPP, orang tua sekarang harus dibebani paket internet supaya bisa mengakses PJJ.
"Kendala yang lain, tidak semua orang tua yang tinggal di daerah memiliki jaringan internet. Sementara proses belajar mengajar dengan tatap muka dilarang, utamanya di zona hitam, merah dan kuning covid-19." kata Arjuna.
Sebagian besar orang murid di LP Maarif terganggunya ekonominya, terdapak corona tersebut. Yang berdagang sepi pembeli, sedang yang pegawai informal kehilangan penghasilan.
Arjuna menyebutkan gaji guru di LP Maaarif berkisar antar Rp1 juta sampai Rp2 juta kali 500.000 guru. Sedang selama PJJ atau belajar dari rumah, banyak orang tua murid yang minta keringanan 50 persen bahkan ada yang minta gratis. "Ini di antara faktor yang memberatkan sekolah swasta di daerah seperti LP Maarif," kata Arjuna.
Dengan membeberkan kondisi keuangan yang dialami sekolah swasta di daearah, Arjuna berharap pada pemerintah yang dipikirkan jangan hanya sekolah negeri tapi juga swasta. Sebab mereka juga mempunyai tugas yang sama yakni untuk memajukan dunia pendidikan dan mencerdaskan bangsa.
LP Ma'arif Nahdlatul Ulama merupakan pelaksana kebijakan-kebijakan pendidikan NU yang ada di tingkat Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan Pengurus Majelis Wakil Cabang.
LP Ma'arif NU dalam perjalannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses pengembangan pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Ma'arif NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan berupa sekolah dan madrasah, mulai tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi.
Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari 22 ribu lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air bernaung di bawahnya, mulai dari TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA.
Advertisement