Lelucon Surabaya, Ini Kisah Fachry Ali
Pengamat Sosio-Politik, Fachry Ali masih saja cermat dalam mengamati perkembangan masyarakat dalam kehidupan bernegara di Indonesia.
Penulis buku Merambah Jalan Baru Islam (bersama Bachtiar Effendi) yang legendaris itu, pernah memberikan penilaian terhadap munculnya generasi kepemimpinan nasional.
Ia menilai kemunculan nama Presiden Joko Widodo tak luput dari hasil kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang 'membantai' para elit politik pasca-era orde baru. "Jokowi, semestinya paham soal ini," tutur Fachry Ali.
Fachry Ali, yang dikenal kritis terhadap pemikiran KH Abdurrahman Wahid ini pada akhirnya pun ingin menyampaikan kritik dalam bentuk lelucon. Lelucon merupakan bagian dari merawat kewarasan berpikir, di tengah-tengah ketegangan.
Ia menyebut cipratan leluconnya itu dengan "Lelucon Surabaya" seperti ditulis di akun facebooknya, Rabu 30 Oktober 2019. Berikut kisahnya:
Di sebuah toilet umum, Ahmad bertanya kepada Badrun, di samping kanannya, yang sedang buang air kecil. Tanpa menoleh lagi, Ahmad langsung menyatakan sesuatu dengan nada pasti.
Ahmad: "Kamu pasti orang Surabaya".
Badrun: (Sambil heran, balik bertanya): "Kok tahu?"
Ahmad: "Bahkan saya tahu bahwa kamu sunat dengan Pak Candra."
Badrun: "Wah tepat sekali. Walau saya tahun kamu bukan dukun."
Ahmad: "Ya tahulah. Sebab hanya Pak Candra yang memotong ke kanan ketika menyunat orang. Lihat kaki kananku. Basah karena kencingmu."
He he he...