Lelucon Politik! Membangun Sisa Reruntuhan, Tungku Api Peperangan
Selalu ada kekhawatiran dalam situasi gencatan senjata, tentang Israel menyerang kawasan penduduk di Jalur Gaza, Palestina. Memang, banyak kalangan agak reda keprihatinannya menyusul perang Israel dan kelompok Hamas, Palestina.
Ya, di tengah kegentingan dan kekhawatiran itu, lebih baik kita menyimak lelucon-lelucon politik dunia. Siapa tahu, setidaknya, kita bisa tersenyum menyaksikan tingkah-polah para aktor yang mampu mengendalikan perkembangan dan perubahan di dunia.
Tungku Api Peperangan
Pada suatu malam, Washington bersama dengan seorang tamu duduk di tepi tungku dinding sambil ngobrol. Api tungku dinding yang terletak di belakang punggung menyala marak sekali, Washington merasa terlalu panas, maka ia segera membaikkan badannya. lalu duduk dengan posisi muka menghadap ke tungku dinding.
Seorang tamu yang hadir berkata dengan nada senda gurau: "Pak Jenderal, Bapak seharusnya dengan berani menentang api peperangan barulah benar, tapi mengapa Bapak sekarang malah takut akan api peperangan?"
Washington menjawab dengan ketawa: "Ah, kamu sama sekali salah. Sebagai seorang jenderal, aku harus menghadapi api peperangan dan menerima tantangan. Jika aku menghadapkan punggungku ke arah api peperangan, bukankah aku akan menjadi pihak yang dikalahkan yang melarikan diri pada saat menjelang pertempuran?"
Membangun Kembali Sisa Perang
Setelah terjadi gencatatan, perang pun usai. Bendera putih dikibarkan. Namun, puing-puing kehancuran gedung-gedung di kota yang menjadi arena peperangan masih nampak jelas.
Terjadinya, dialog seperti ini:
Jurnalis CNN: "Bapak Presiden Bush yang terhormat, akhir-akhir ini kami mendapat kabar Bapak telah memberikan 3 kontrak mengenai pembangunan kembali Irak sesudah perang kepada perusahaan Amerika."
George W Bush: "Ya, enggak salah. Untuk mencerminkan semangat perikemanusiaan Amerika, kita sudah tentu harus berbuat demikian."
Jurnalis CNN: "Beberapa perusahaan Inggris dan Prancis nampaknya kurang senang terhadap diri Bapak yang hanya memberikan kontrak kepada perusahaan Amerika saja."
George W Bush: "Untuk mendorong perlakuan gagah berani yang ditunjukkan di medan perang, kami telah mengambil tindakan 'siapa yang berhasil merebut sebuah kota Irak, maka negara itulah yang akan bertanggung-jawab melakukan pembangunan kembali kota itu'. Di sini dapat dipastikan, Prancis takkan mendapat bagian."
Jurnalis CNN: "Tindakan semacam ini apakah ada hasilnya?"
George W Bush: "Sudah tentu ada donk, sekarang sekutu kita Inggris dengan aktif telah menuntut menggempur kota Baghdad..."