Lelah, Tapi Masih Lapar Gelar
Manchester City telah meraih semua gelar domestik sejak ditangani Pep Guardiola. Pencapaian musim ini menjadi yang paling mengesankan karena tak menyisakan satu pun bagi klub lain.
Dua gelar Premier League beruntun, dan satu di antaranya melengkapi treble domestik, membuat Guardiola sebagai manajer tersukses yang dimiliki City dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, ada yang hilang dari prestasi Manchester City di musim ketiga Pep bersama The Citizens. Pasalnya, City hanya berjaya di kompetisi domestik, tapi tidak di Eropa setelah dua kali gagal di Liga Champions, di babak perempat final di musim 2017-2018 dan babak 16 besar di musim 2018-2019.
Capaian ini mirip dengan perjalanan kariernya selama membesut raksasa Bundesliga, Bayern Munchen. Bersama The Bavarian, Pep berhasil merajai kompetisi Jerman, tapi selalu gagal di Liga Champions.
Pep sangat menyadari bahwa tuntutan meraih gelar Liga Champions sedang dihembuskan. Sebab, di Barcelona, Pep berhasil mempersembahkan dua gelar paling bergengsi di Benua Biru itu (di musim 2009 dan 2011).
Di musim depan, bagi Pep sudah seharusnya Manchester Biru mulai fokus menatap Liga Champions dan menjadikannya prioritas, mungkin bisa disandingkan dengan gelar kompetisi domestik lainnya, bisa Premier League, Piala FA atau Piala Liga.
"Saya tahu mulai muncul pertanyaan mengenai apakah kami mampu meraih Liga Champions," kata Guardiola. Saya tahu, kalau kita tidak melakukannya, itu tidak akan cukup karena ini melekat pada saya. Kami (dia dan Barcelona) beruntung berhasil memenangi dua kali dari empat kali tampil di Liga Champions Dan harapan itu sepenuhnya benar," Pep mengakui.
"Di klub ini, rekor 100 poin di musim 2017-2018 dan kompetisi domestik yang luar biasa. Tapi di Liga Champion, kami tidak menang karena tim-timnya sangat bagus, dan kompetisinya menuntut kami selalu bermain (di level tertinggi)," katanya.
Pada April lalu, Tottenham Hotspur memupus ambisi City. The Citizens harus menelan pil pahit usai dikalahkan Spurs setelah gol Raheem Sterling dibatalkan oleh wasit setelah VAR menunjukkan Sterling lebih dulu terperangkat offside.
Maka itulah, Pep besar kemungkinan mengalihkan perhatiannya untuk meraih gelar Liga Champions musim depan. Tentu saja dengan sederet bintang baru di sejumlah lini.
.
"Terus mencoba bermain bagus dan sampai pada tahap terakhir kompetisi," kata manajer setelah kemenangan 6-0 atas Watford, Sabtu, 18 Mei 2019. "Itulah yang saya inginkan, itulah target saya untuk musim depan, untuk menjaga semangat ini di grup ini."
Guardiola mengaku lelah tetapi tetap sangat lapar. "Ya tentu saja. Saya tidak akan berada di sini musim depan kecuali saya yakin kami bisa berkembang sebagai grup. Saya tahu ini akan sulit karena orang-orang akan membandingkan, dan orang-orang tidak dapat mengharapkan kami mengulangi treble atau empat gelar dalam satu musim [termasuk Community Shield]. Itu adalah sesuatu yang dilakukan satu tim sekali seumur hidup mereka.
“Saya sangat senang, lelah, dan itulah kebenarannya. Saya sangat lelah, tapi saya sangat senang, saya tenang dan penggemar kami luar biasa dan puas. Sama dia tahu bahwa musim depan adalah tentang menaklukkan semua pendatang di panggung Eropa. Itu harus," kata manajer Spanyol ini.
Advertisement