Lelah Fisik dan Mental Akibat Pandemi? Ini Cara Mengatasinya
Indonesia dan dunia telah dilanda pandemi Covid-19, sedikitnya sejak delapan bulan terakhir. Kondisi lingkungan yang tak normal, dan berlangsung panjang, sering menyebabkan lelah fisik dan mental yang dikenal sebagai pandemic fatigue.
Dilansir dari Pandemic Talks, pandemic fatigue adalah kelelahan fisik dan mental dalam menghadapi pandemi. Gejalanya, berupa rasa lelah menerapkan protokol kesehatan, baik di dalam ruang privat dan juga ketika di luar rumah. Pandemic fatigue bukanlah hal yang aneh, namun patut untuk diatasi mengingat Indonesia belum juga melewati puncak dari pandemi gelombang pertama.
Sejumlah tipsnya antara lain:
Jangan Pilih-pilih Informasi
Informasi yang benar, penting untuk membentuk persepsi tentang kerawanan tertular dan keparahan jika tertular. Kasus fatality rate Indonesia bisa jadi turun sebesar 3 persen saat ini, jika dibanding April. Namun jumlahnya masih terbanyak di sejumlah negara asia lainnya, begitu pula dengan jumlah infeksinya.
Kondisi masing-masing daearah juga berbeda. Bisa jadi, satu wilayah penularannya lebih tinggi dibanding rerata positif nasional.
Cek Ulang Norma Sosial
Ketika pemerintah membuka pusat perbelanjaan, bioskop, restauran, bukan berarti infeksi telah hilang dan lokasi tersebut steril dari Covid-19. Pun dengan kerumunan, meski banyak yang tak menggunakan masker, bukan berarti kondisi telah normal dan Covid-19 tidak ada.
Pilih Lingkungan Sosial
Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial yang perlu bersosialisasi. Untuk mengindari dampak buruk terisolasi selama jangka panjang, sosialisasi bisa dilakukan dengan sejumlah pemetaan. Di antaranya melihat profil risiko lingkarangn sosial, apakah memiliki kerentanan, komorbid, dan seberapa sering mereka keluar rumah untuk bersosialisasi.
Pertahankan Protokol Kesehatan
Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak tetap penting dilakukan untuk mencegah infeksi Covid-19. Jika kerumunan tak bisa dihindari, upayakan tetap bertanggungjawab pada keamanan diri dan yag lain, degan menerapkan protokol kesehatan.
Advertisement