Legitnya Kue Lumpur Sidoarjo di Balik Bencana Lapindo
Kue lumpur merupakan salah satu makanan khas dari Sidoarjo yang selalu dijadikan oleh-oleh atau buah tangan, termasuk saat Hari Raya Idul Fitri. Makanan bercita rasa manis ini sebenarnya sudah ada sejak 15 tahun yang lalu, sebelum tragedi lumpur Sidoarjo.
Namun, tak bisa dipungkiri nama kue lumpur semakin populer sejak tragedi semburan lumpur Lapindo melanda Kecamatan Porong, Sidoarjo pada 29 Mei 2006 silam.
Bu Lilik, salah satu pembuat kue lumpur paling legendaris di Sidoarjo mengatakan, awal mula ia menekuni bisnis kuliner ini waktunya hampir bersamaan dengan tragedi lumpur Sidoarjo, hanya selisih beberapa bulan sebelum semburan lumpur menenggelamkan 16 desa di tiga kecamatan, yakni Porong, Jabon, dan Tanggulangin.
"Saya mulai membuat kue lumpur ini di tahun yang sama dengan tragedi semburan lumpur, seingat saya hanya selisih tiga bulan sebelum tragedi itu. Tapi ada berkahnya setelah itu, kue lumpur buatan saya jadi terkenal," ucap Lilik, Jumat, 15 April 2022.
Cara memasak kue lumpur di sini juga terbilang unik, adonan kue lumpur yang dimasukkan ke dalam cetakan dibakar di atas kompor yang diberi arang, kemudian di bagian penutup cetakan juga ditindihi arang. Oleh karenanya rasa kue lumpur di sini beda dengan tempat lain.
"Memang cara memasaknya seperti itu, dibakar di tengah arang biar tekstur kue nya keset tapi lumer di mulut. Selain itu juga agar lebih tanek Mbak," imbuhnya.
Dalam sehari, Lilik mengaku mampu menghabiskan sekira 25 kg tepung terigu sebagai bahan baku membuat adonan kue lumpur. Teksturnya yang lumer di mulut, manis legit serta harganya yang terjangkau, maka tak heran jika kudapan satu ini selalu menjadi jujukan buah tangan ketika berkunjung ke Sidoarjo.
"Ada dua varian kue, yaitu original dan kelapa muda. Original saya jual dengan harga Rp 31.000 per box isi 10 pcs, sedangkan yang kelapa muda harganya Rp 36.000. Yang paling favorit rasa kelapa muda," jelas Lilik.
Lilik menambahkan kue lumpur buatannya bisa bertahan hanya sehari, karena dia tidak menambahkan zat pengawet di dalamnya. Namun jika dimasukkan kulkas bisa bertahan hingga tiga hari.
Bukan hanya warga lokal, kios yang berada di Jalan Hang Tuah Sidokumpul, Sidoarjo Kota ini selalu ramai dikunjungi oleh warga dari luar kota. Aden misalnya, pria asal Pasuruan ini sengaja datang ke Sidoarjo hanya untuk membeli kue lumpur.
"Saya selalu beli di sini, karena enak rasa manisnya pas dan teksturnya keset. Nggak masalah harus jauh-jauh ke Sidoarjo cuma untuk beli kue lumpur," kata Aden.
Hal serupa juga dikatakan Heni Mayangsari, menurutnya kue lumpur di sini merupakan yang paling enak dibanding dengan tempat lain. Perempuan asal Mojokerto ini selalu menyempatkan diri membeli oleh-oleh kue lumpur untuk keluarganya jika berkunjung ke Sidoarjo.
"Saya tadi beli dua box yang besar. Buat oleh-oleh di rumah, anak-anak suka kue lumpur di sini. Dari Surabaya mau pulang ke Mojokerto mampir dulu beli oleh-oleh ke Sidoarjo," tutupnya.