Legislator PKB Bantu Pulangkan Pekerja Migran Jember yang Terlantar di Arab Saudi
Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Sitti Khoimatul Hoiriyah, akhirnya bisa kembali ke kampung halamannya, Jember, Jawa Timur. Saat berita ini ditulis, perempuan berusia 33 tahun ini masih dalam perjalanan dari Arab Saudi menuju Indonesia. Kepulangan warga Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Jember ini dibantu oleh legislator PKB, Gus Rovqy Abdul Halim.
Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi mengatakan, berdasarkan data yang disampaikan Migrant Care, Sitti Khoimatul Hoiriyah berangkat ke Arab Saudi pada 5 Juli 2024. Dia diberangkatkan oleh PT Elsafah secara non prosedural.
Seperti yang dialami para PMI non prosedural lainnya, Sitti Khoimatul Hoiriyah juga diberangkatkan tanpa pembekalan kemampuan bahasa. Dia dijanjikan bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan gaji yang cukup besar.
Sitti Khoimatul Hoiriyah yang berasal dari keluarga tidak mampu, percaya begitu saja terhadap janji yang disampaikan pihak PT Elsafah. Sesampainya di Arab Saudi, ternyata Sitti Khoimatul Hoiriyah tidak langsung dipekerjakan. Dia harus menunggu dalam kurun waktu tiga bulan.
Selama berada di tempat penampungan, Sitti Khoimatul Hoiriyah dituntut mampu memenuhi kebutuhan secara pribadi. Sementara pihak PT hanya memberi jatah makan satu kali sehari.
Setelah tiga bulan berada di tempat penampungan, Sitti Khoimatul Hoiriyah akhirnya mulai dipekerjakan. Dia bekerja di beberapa majikan dengan jam kerja yang tidak normal.
"Ibu Sitti Khoimatul Hoiriyah ini selama bekerja di Arab Saudi menjadi korban eksploitasi. Dia diminta bekerja 16 jam," terang Ayub Junaidi, Rabu, 19 Februari 2025.
Penderitaan lainnya, majikan Sitti Khoimatul Hoiriyah juga membatasi penggunaan alat komunikasi. Korban juga beberapa kali dihukum secara tidak manusiawi, mulai berdiri di bawah AC hingga larut malam.
Atas kondisi yang dialaminya, Sitti Khoimatul Hoiriyah ingin segera kembali ke Jember. Namun, karena tidak memiliki cukup uang ia tidak bisa melakukan itu. Selain itu, paspor milik Sitti Khoimatul Hoiriyah juga ditahan.
Namun demikian, Sitti Khoimatul Hoiriyah tidak pasrah begitu saja. Ia berusaha mencari bantuan dengan membuat video bersama PMI lain bernama Hanifah, warga Kecamatan Panti, Jember. Dengan adanya video itu, Hanifah bisa kembali lebih awal ke Jember. Sedangkan Sitti Khoimatul Hoiriyah masih ada beberapa kendala.
Selanjutnya, Migran Care yang mengetahui persoalan itu meminta bantuan kepada Gus Rivqy Abdul Halim. Saat itu juga, anggota DPR RI Jember Lumajang itu langsung merespons dan membantu pemulangan Sitti Khoimatul Hoiriyah ke Jember.
Proses pemulangan Sitti Khoimatul Hoiriyah sudah diurus per 17 Februari 2025. Sesuai jadwal penerbangan, ia tiba di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Selasa 18 Februari 2025. Ia akan melanjutkan perjalanan ke Jember menggunakan transportasi kereta api, Kamis 20 Februari 2025.
"Insya Allah Ibu Sitti Khoimatul Hoiriyah sudah tiba di Jember melalui Stasiun Jember. Biaya pemulangan Sitti Khoimatul Hoiriyah dibantu oleh Gus Rivqy," ungkap Ayub Junaidi.
Ia pun berharap Bupati Jember yang baru nantinya bisa lebih memberikan perhatian terhadap masyarakat Jember. Pemerintah daerah harus memberikan pekerjaan layak bagi masyarakat.
“Pemerintah juga harus mengawasi keluarganya sekaligus menjamin peningkatan skill. Jika memang ada warga Jember yang berangkat sebagai buruh Migran, Pemkab Jember harus memastikan berangkat secara prosedural,” sambungnya.
Pemkab Jember ke depannya juga harus melakukan pemetaan daerah-daerah dengan tingkat PMI yang cukup tinggi. Jangan sampai mereka yang berangkat ke luar negeri ingin memperbaiki ekonomi justru mendapatkan masalah.
Pemerintah juga tidak boleh sembunyi tangan apabila ada warganya yang terkena masalah. Sebab, mereka sama-sama warga Jember yang harus mendapatkan perlindungan.
"Semoga ini menjadi yang terakhir. PKB sebagai pengusung Gus Fawait berharap ada pemetaan PMI di Jember. Apabila ada warganya yang bermasalah, pemerintah harus hadir dan ikut bertanggung jawab," pungkas Ayun Junaidi.
Advertisement