Legenda Persik, Eks Walikota Kediri "Bapake" Macan Putih Wafat
Masyarakat Kediri berduka. Mantan Walikota Kediri periode 1999 -2009, H. Maschut meninggal dunia. Pria yang biasa disapa "bapake" Macan Putih (julukan Persik Kediri) menghembuskan napas terakhir di rumah pribadinya di Malang, Jawa Timur.
H. Maschut yang merupakan mertua dari Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto tersebut meninggal karena sakit di usia 80 tahun. Ucapan bela sungkawa atas kepergian mantan Walikota Kediri dua periode ini terus mengalir, baik di media sosial maupun grup WhatsApp. Termasuk salah satunya dari mantan kapten tim sepakbola Persik Kediri, Hariyanto.
Selama bergabung di Persik Kediri 2001-2009, Hariyanto menganggap H. Maschut layaknya orangtua kandungnya sendiri.
"Terlepas dari jabatannya sebagai Ketua Umum Persik Kediri dua kali, beliau sudah saya anggap sebagai bapak sendiri. Ketauladanya beliau patut dicontoh oleh semua pemain," kenang pegawai Disbudparpora Kota Kediri, Rabu 25 Agustus 2021.
"Kalau gila bola banyak Mas, tapi kalau ada ketua umum yang selalu memikirkan nasib para pemain itu susah. Beliau ini selalu memikirkan nasib para pemainya. Dan satu lagi yang tidak kalah penting, beliau ini sungguh sangat profesional sekali kalau negosiasi kontrak dengan pemain, tidak ada embel-embel apa pun, tidak peduli putra daerah atau ASN sekali pun. Semua dihargai sesuai kemampuan dan prestasinya," puji pria yang akrab disapa Sapari itu.
Selain itu, yang masih membekas dalam ingatan para mantan pemain Persik Kediri adalah pesan H. Maschut agar para pemainnya salat lima waktu bagi yang Muslim. Sedangkan pemain beragama lain juga diingatkan untuk beribadah sesuai keyakinannya masing-masing.
"Beliau berpesan, kerja keras dan berprestasi untuk menghidupi masa depan keluarga. Setiap kali bertemu "anak-anaknya", beliau selalu mengingatkan jangan lupa salat dan ibadah," demikian kenang Hariyanto.
Selama menjabat sebagai ketua umum Persik Kediri, H. Maschut turut berjasa mengantarkan Persik Kediri menjuarai Liga Indonesia 2003 . Persik Kediri merupakan salah satu kontestan klub yang memenangi juara Liga sebanyak 2 kali.
"Saat itu saya sebagai kapten tim. Allhamdulilah berkat kerja keras almarhum, manajer tim Mas Iwan Budianto serta komponen tim lainya Persik akhirnya menjadi juara Liga Indonesia," papar mantan pemain yang berposisi sebagai gelandang serang atau playmaker tersebut.
Hariyanto sendiri mengaku baru tahu kabar meninggalnya H. Maschut sore tadi dari salah satu temannya asal Malang. "Sedih ya Mas, beliau sudah saya anggap seperti bapak sendiri. Saya dapat informasi kabar duka dari teman di Malang," ungkapnya.
Usai pensiun tidak menjabat sebagai walikota dan ketua umum klub, H. Maschut selalu menyempatkan diri hadir memenuhi undangan dari manajamen Persik Kediri, salah satunya saat launcing tim. Kecintaanya terhadap tim Persik Kediri tidak perlu diragukan lagi.
Sementara itu, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menilai, H. Maschut merupakan sosok teladan bagi warga Kota Kediri. Menurutnya banyak peninggalan pondasi pembangunan almarhum yang sampai sekarang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyrakat Kota Kediri.
Selain itu, H. Maschut memiliki jasa dalam mengukuhkan eksistensi Kota Kediri sebagai kiblat sepakbola di Tanah Air. "Saya mewakili warga Kota Kediri mengucapkan terima kasih atas jasa jasa Pak Maschut selama menjadi Walikota Kediri dua periode. Pasti banyak warga yang merasa kehilangan, termasuk saya juga," ujarnya.
Advertisement