Legenda Persebaya: Pemain Menjadi Musafir di Kota Sendiri
Legenda Persebaya, Uston Nawawi menyatakan kekecewaanya atas penggembokan lapangan Karanggayam dan Mess Persebaya oleh Pemerintah Kota Surabaya. Tempat itu, kata Uston penuh sejarah, karena mencetak bibit sepak bola muda asal Surabaya. Pemerintah Kota Pahlawan seharusnya mendukung setiap kegiatan di sana.
Menurut Uston, sebelum melakukan penggembokan Lapangan Karanggayam dan Mess Persebaya, harusnya Pemerintah Kota Surabaya mengetahui nilai sejarah lapangan ini. Lapangan ini dianggap telah melahirkan pemain-pemain muda yang berkualitas hasil dari pembinaan usia muda. Dari lapangan inilah, pemain-pemain muda berbakat dari Surabaya bermunculan.
Apalagi, dalam pengamatan Uston, Pemerintah Kota Surabaya belum memberikan fasilitas yang maksimal kepada tim-tim sepak bola yang ada di Surabaya. Justru saat ini, menurut Utson yang terjadi sebaliknya. Tim-tim sepak bola Surabaya masih menjadi musafir di kotanya sendiri karena tak bisa berlatih di Stadion Gelora 10 November, Surabaya.
"Ya saya tahu klub kelompok usia dini dan tim internal tidak bisa main di lapangan Karanggayam. Lapangan ini sangat bersejarah karena sudah mencetak banyak pemain bagus untuk Persebaya. Bahkan beberapa pemain Timnas Indonesia juga berasal dari lapangan ini meski bukan asli Surabaya. Tempat ini memang salah satu tempat berlatih klub internal yang subur menelurkan pemain-pemain bagus," kata Uston, Senin 24 Juni 2019.
Mantan pelatih Laga FC ini berharap Pemkot Surabaya dan Persebaya memperbaiki hubungannnya. Karena jika hubungannya tak harmonis, akan berimbas pada pembibitan pemain muda. Kota Surabaya akan kehilangan bibit muda berkualitas karena tak ada fasilitas yang menunjang. Sebuah kewajiban bagi Pemkot Surabaya untuk menyediakan fasilitas.
"Mudah-mudahan bisa saling bersinergi, supaya pembibitan pemain usia muda ini tidak terhenti karena fasilitas. Karena support pemerintah hanyalah memfasilitasi," ujar dia.
Sebelumnya tim internal Indonesia Muda (IM) dan Untag Rosita gagal bertanding pada laga lanjutan kompetisi internal di leg 1, pada Sabtu 22 Juni 2019 lalu. Karena lapangan yang akan digunakan digembok oleh pihak Bappeko Surabaya. (hrs)
Advertisement