Lee Zii Jia Keluar dari Pelantnas, Mantan PM Malaysia Beri Solusi
Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, mengundurkan diri dari pelatnas Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM). Tunggal putra nomor 7 dunia itu dikabarkan telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada pengurus BAM sejak 11 Januari lalu.
Lee Zii Jia memilih melanjutkan karier sebagai pebulu tangkis independen. Pria kelahiran 29 Maret 1998 ini memastikan bahwa keputusan keluar dari BAM sama sekali tidak ada hubungannya dengan uang.
"Banyak orang mengatakan bahwa saya telah menerima banyak sponsor dari luar dan saya pergi karena uang," kata juara All England 2021 itu kepada media Malaysia, Badmintonplanet.
Namun, Lee Zii Jia menolak berkomentar lebih jauh tentang faktor yang mendorongnya mundur dari BAM. "Saya tidak ingin berkomentar soal ini. Saya akan bertemu media setelah BAM memberikan keputusan resmi dan saya akan memberitahukan alasan sebenarnya mundur dari BAM," ucap dia.
"Tidak ada keraguan. BAM memiliki fasilitas terbaik. Saya sangat paham bahwa tidak mudah menjadi pemain independen dan tidak mudah untuk membuat keputusan. Teman baik saya, Lai Pei Jing membagi pengalamannya soal kesulitan menemukan sponsor sebagai pemain independen," sambung Lee Zii Jia.
Gagal Dibujuk
Ketua BAM Norza Zakaria mengakui bahwa dia telah membujuk Lee Zii Jia untuk mengurungkan niatnya keluar dari pelatnas. Namun, upaya tersebut gagal.
"Kami melihat Zii Ji sebagai aset. Dan kami berusaha untuk membujuknya agar tetap bertahan. Kami ingin membuat dia tumbuh lebih besar dan sukses seperti Lee Chong Wei," kata Norza.
"Akan tetapi, dia bilang kepada kami bahwa dia bukan Lee Chong Wei. Dia tidak bisa mengatasi tekanan itu," ucap Norza.
Dukungan untuk Lee Zii Jia
Sementara itu, mantan pemain tunggal putra peringkat dua dunia Malaysia, Ong Ewe Hock, mendukung dan positif tentang kepergian Lee Zii Jia dari BAM. "Jika Lee Zii Jia bisa terus menjadi lebih baik setelah dia menjadi pemain profesional, dia harus mencoba memberikannya," kata Ong.
"Ini juga bukan karena kami ingin mengkritik BAM. Mereka tidak memperlakukan para pemain secara adil. Mari kita lihat Goh Jin Wei. Setelah dia meninggalkan BAM, dia tidak diizinkan untuk mengikuti turnamen internasional," tutur Ong.
"Anda benar-benar harus bertanya kepada BAM mengapa para pemain pergi. Perkembangan bulu tangkis di Malaysia saat ini berbeda dengan dulu. Saya yakin Anda tahu bahwa pemerintah telah menerapkan pemotongan pengeluaran drastis untuk semua olahraga di Malaysia. Yang terpenting, pada akhirnya, para pemain ini akan bermain untuk Malaysi, bukan bermain untuk negara lain seperti Singapura atau Thailand," sambung Ong.
Dicekal Tanding Dua Tahun
Menurut The Star, ada klausul yang membuat PBSI-nya Malaysia itu berhak memberi sanksi kepada pemain yang mengundurkan diri secara 'prematur' dari tim nasional. Sanksi terberat adalah pencekalan pemain untuk bertanding dalam turnamen bulu tangkis BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia). Pemain dibebaskan keluar jika sudah berusia 29 tahun dan mewakili Malaysia pada Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Thomas-Uber, SEA Games, dan Commonwealth Games.
Hukuman yang diterima Lee Zii Jia tergolong berat. BAM tidak akan mendaftarkan pemain berusia 23 tahun tersebut untuk turnamen BWF selama dua tahun per 18 Januari 2021. Sebagai informasi, pendaftaran turnamen bulu tangkis BWF harus melalui induk organisasi di negara masing-masing pemain.
"BAM telah mencapai keputusan untuk tidak mendaftarkannya ke turnamen apa pun untuk periode hingga 18 Januari 2024," kata Wakil Presiden BAM, Jaharbedeen Mohd Yunoos..
Hukuman Serupa
BAM juga memberikan hukuman serupa kepada Goh Jin Wei yang efektif mulai 31 Oktober 2021. Adapun tunggal putri tersebut baru-baru ini bergabung dengan klub profesional KLRC. Sanksi ini bukan hal yang baru bagi BAM. Sebelumnya, mereka juga pernah menghukum Tan Chun Seang yang dilarang tampil selama dua tahun dalam kompetisi di Asia setelah meninggalkan BAM pada 2011.
Karier Lee Zii Jia dan Goh Jin Wei bukannya tamat. Masih ada kesempatan bagi mereka untuk mengajukan banding. Selain itu, BWF dalam statuta mereka memperbolehkan pemain bertanding melalui federasi bulu tangkis negara lain. Namun, pemain baru bisa melakukannya 12 bulan setelah pindah ke luar negeri alias ketika masa yurisdiksi federasi negara asal dianggap tak lagi berlaku.
Solusi dari Mantan PM Malaysia Najib Razak
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, angkat bicara mengenai sanksi BAM kepada Lee Zii Jia. Daripada memberlakukan larangan bertanding selama dua tahun, BAM dapat meminta kompensasi dari sponsornya sebagai solusi alternatif.
Menurut Najib Razak, hukuman yang dijatuhkan oleh BAM terhadap Lee Zii Jia karena kekecewaan dan mungkin didorong secara komersial. "Sebagai solusi, mungkin BAM bisa bernegosiasi dengan Lee, Goh Jin Wei dan sponsor mereka untuk kompensasi yang wajar?" kata Najib Razal.
Dia lantas memberikan contoh kasus mantan pebulu tangkis yang bayar kompensasi.
"Sebelumnya, mantan tunggal putra nomor satu dunia, Roslin Hashim membayar hampir 68.000 Ringgit Malaysia sebagai kompensasi pada 1996. Dia bahkan tidak dilarang bermain untuk negara pada waktu itu," ujar Najib Razak.
Menurut Najib Razak, diduga BAM merasa kecewa karena mereka telah berinvestasi dalam latihan Lee Zii Jia sejak usia 13 tahun.
"Namun, BAM bukan perusahaan komersial yang ingin mendapatkan pengembalian investasi. Misi BAM adalah meningkatkan prestasi bulu tangkis bangsa dan bukan untuk keuntungan komersial," tutur Najib Razak.