Ledakan Dahsyat di Pangkalan Udara Rusia di Krimea, Ini Faktanya
Suatu ledakan dahsyat terjadi di pangkalan udara Saki di Krimea. Dalam insiden tersebut, pihak berwenang Rusia mengonfirmasi satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka, Selasa 9 Agustus 2022.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa amunisi yang meledak di pangkalan Saki tidak diledakkan. “Beberapa amunisi untuk penerbangan meledak di sebuah depot di wilayah lapangan terbang militer Saki, dekat wilayah Novofiodorovka,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia dari kantor berita Rusia, dikutip Kamis 11 Agustus 2022.
Media sosial Rusia berspekulasi, ledakan tersebut terjadi akibat serangan rudal jarak jauh milik Ukraina. Tetapi, pemerintah Ukraina menolak anggapan tersebut. Penasihat pertahanan Presiden Vladimir Zelenskyy mengatakan serangan ledakan itu bisa jadi merupakan sabotase Partisan.
Penyabot Partisan
Penyabot partisan merupakan kelompok yang terafiliasi dengan pejuang perlawanan anti fasis yang terorganisir di era Perang Dunia II.
Pakar militer berspekulasi bahwa serangan itu bisa menggunakan rudal hipersonik yang belum teridentifikasi atau roket ATACMS buatan Amerika Serikat. Meski demikian, belum ada keterangan lebih lanjut terkait keterkaitan kepemilikan peluncur ATACMS oleh tentara Ukraina. Kedua negara masih merundingkan akuisisi terkait roket luncur tersebut.
Kantor berita Rusia, Tass, tidak menyebutkan nama terkait penyebab utama ledakan di pangkalan udara Saki di Krimea. Hanya saja, Tass, memunculkan dugaan pelanggaran keselamatan dari insiden kebakaran. Kementerian Pertahanan Rusia juga mengonfirmasi bahwa tidak ada pesawat tempur yang rusak dalam insiden tersebut.
“Kementerian Pertahanan Ukraina tidak dapat menetapkan penyebab kebakaran. Tetapi, sekali lagi, mengingat aturan (ini terkait dengan) keselamatan kebakaran dan larangan merokok di tempat yang tidak diperbolehkan,” kata Kementerian Pertahanan dalam akun Facebook sebagaimana dilansir Euro News.
Selama perang Ukraina, Rusia telah melaporkan serangkaian insiden kebakaran dan ledakan di tempat penyimpanan amunisi dekat perbatasan Ukraina. Beberapa dari mereka menyalahkan Ukraina yang melancarkan serangan di beberapa titik. Namun, sekali lagi, pemerintah Ukraina tetap bungkam terkait insiden tersebut.
Jika pasukan Ukraina mengaku bertanggung jawab atas tuduhan tersebut, serangan itu akan menjadi yang pertama di Semenanjung Krimea yang Rusia akuisisi pada 2014 silam.
Advertisement