Lebihi Angkutan, Kapal Pengangkut Ikan Tenggelam
Kapal Motor (KM) Mandala dari Giliketapang-Probolinggo yang bermuatan sekitar 4 ton ikan dan ratusan tabung gas elpiji (LPG) tenggelam di perairan utara Probolinggo, Rabu siang, 27 Mei 2020. Kepala Satuan Polisi Air (Kasatpolair) Polres Probolinggo, AKP Slamet Prayitno menduga, kapal kayu tersebut tenggelam karena melebihi muatan.
“Kapal tersebut memuat sekitar 4 ton ikan, berangkat dari Pulau Giliketapang tetapi tenggelam di perairan sekitar 3 mil laut dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo,” kata AKP Slamet.
Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan laut itu. Nakhoda dan seorang anak buah kapal (ABK) selamat. “Kerugian material ditaksir sekitar Rp10 juta,” katanya.
Tidak seluruh badan kapal tenggelam di dasar laut. Masih tampak sekitar 20 persen badan kapal di permukaan air. Petugas yang mendapatkan laporan dibantu sejumlah kapal penyeberangan lainnya kemudian menarik kapal itu hingga ke dermaga Pelabuhan Tanjung Tembaga.
“Kapal sudah berhasil kami evakuasi ke Pelabuhan Probolinggo,” kata AKP Slamet. Satpolair kemudian memeriksa nakhoda dan ABK kapal bertonase sekitar 4 Gross Tonage (GT) itu.
Dalam pemeriksaan terungkap, kapal tersebut milik Busar, warga Desa Giliketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Dugaan sementara kapal itu melebih tonase (muatan). “Kapasitas muatan kapal sekitar 2 ton tetapi dimuati 4 ton,” kata AKP Slamet.
Rabu siang itu KM Mandala beriringan dengan KM Mahkota, sama-sama menuju Pelabuhan Probolinggo. Tetapi sekitar 3 mil menjelang Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo, KM Mandala karam. Tepatnya, kapal karam pada koordinat 07 42 142 S/113 14 111 E.
Meski Giliketapang-Probolinggo berjarak relatif dekat, sekitar 5 mil laut, kasatpolair mengimbau, pengusaha dan nakhoda kapal menaati peraturan pelayaran dan keselamatan laut. Dikatakan selain muatan tidak berlebihan, nakhoda dan ABK harus mengenakan pelampung.
Soal tenggelamnya KM Manda juga dibenarkan Kepala Desa (Kades) Giliketapang, Suparyono. “Yang tenggelam itu kapal penyeberangan Giliketapang-Probolinggo, biasa digunakan untuk mengangkut penumpang, ikan, dan kebutuhan warga Giliketapang,” ujarnya.