Lebih dari Sekadar Atasi Radikalisme, Arab Saudi Apresiasi NU
Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi, Syaikh Abdullatif bin Abdulaziz mengungkapkan apresiasinya atas kegigihan NU melawan dan menangkal gerakan-gerakan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.
"NU berhasil menampilkan citra Islam yang indah dan damai di mata dunia. Saya semakin yakin melakukan kerja sama dengan NU, untuk melawan gerakan-gerakan radikalisme, ekstremisme dan terorisme yang membuat gelisah umat manusia di dunia,” kata Syekh Abdullatif.
Dia juga memuji perkembangan besar yang dicapai Indonesia di banyak bidang. “Terkhusus dalam pandangan-pandangan terhadap berbagai perkembangan terkini dunia Islam,” terangnya.
Ia mengungkapkan hal itu, saat menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf di Riyadh pada Kamis 15 September 2022.
Penjelasan Gus Yahya
Gus Yahya pun berterima kasih atas penerimaan yang ramah dan hangat dari Syekh Abdullatif. Ia bertekad untuk terus menjalin kerja sama secara bermartabat dengan dunia Islam lainnya.
Tokoh yang pernah menjabat sebagai juru bicara (jubir) Presiden Gus Dur itu mengaku senang dapat bekerja sama dan membangun berbagai dialog positif dengan pihak Arab Saudi dalam menebarkan visi Islam yang ramah.
Gus Yahya menjelaskan bahwa peran dan visi kerja sama antara NU dengan Arab Saudi ini tak lain untuk mencari jalan keluar permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh komunitas Muslim di berbagai belahan dunia, termasuk bagi mereka yang hidup sebagai minoritas di negara-negara Barat.
Kunjungi 5 Negara
Gus Yahya dijadwalkan melakukan kunjungan kerja sama ke lima negara, yakni Uni Emirat Arab (UEA), Kazakhstan, Arab Saudi, Yordania, dan Palestina, pada 13-20 September 2022.
Salah satu agenda dari kunjungan ini adalah menghadiri forum internasional The 7th Congress of Leaders of World and Traditional Religions di Nur-Sultan, Ibu Kota Kazakhstan. Selain itu, kunjungan Gus Yahya kali ini juga bertujuan untuk melakukan akselerasi dalam menjalin sinergi membangun peradaban dan menciptakan perdamaian dunia.
“Dari Kazakhstan ini, ketum insyaallah akan mengunjungi Saudi Arabia bertemu dengan Menteri Urusan Islam Syeikh Abdullatif bin Abdul Aziz, di Riyadh,” kata Ketua PBNU H Amin Said Husni, yang mendampingi Gus Yahya selama kunjungan, Kamis.
“Perjalanan Gus Yahya akan berlangsung sampai 20 September, nanti,” sambungnya. Sebelum ke Kazakhstan Gus Yahya juga menyempatkan diri ke Abu Dhabi, UAE, bertemu Dewan Pembina Universitas Kemanusiaan Mohammed bin Zayed, Dr Mahmod Hamdan, sebagai mitra kerja sama bidang pendidikan terkait pendirian sekolah masa depan (School of Future Studies) di bawah Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.
“Ketum juga membahas berbagai hal mengenai kelanjutan kerja sama itu, sekaligus menyampaikan undangan untuk menghadiri forum Religion of Twenty (R20) di Bali, pada 3-4 November, mendatang,” terangnya.
Sejalur dengan kunjungannya ke Abu Dhabi, Amin juga bilang, kunjungan Gus Yahya ke Arab Saudi adalah untuk mengomunikasikan kembali salah satu rangkaian jelang hajatan akbar menuju satu abad Nahdlatul Ulama (NU), yaitu forum R20, di Bali.
Setelah dari Riyadh, lanjut dia, rencananya Ketum beserta rombongan yang terdiri dari Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU Habib Muhammad Hilal Al-Aidid (Habib Hilal), Ketua PBNU H Amin Said Husni, Ketua NU Care-LAZISNU Habib Ali Hasan Al Bahar, dan Ketua International Institute of Quranic Studies, Holland Taylor, akan bertolak ke Yordania, tepatnya Amman.
Dalam kunjungan ke Amman, Gus Yahya dijadwalkan untuk bertemu Mufti Kerajaan Yordania, Dr Muhammad al-Khalilah, untuk mendiskusikan berbagai topik keagamaan, perdamaian, dan kemanusiaan. “Sekaligus mengundang Grand Mufti untuk menghadiri agenda R20, di Bali,” ungkapnya.
Kunjungan selanjutnya, tambah Amin, yaitu menemui Hakim Agung Palestina sekaligus penasehat Presiden Mahmoud Abbas, Mahmoud Al-Habbash, untuk mengadakan dialog dengan pemangku kepentingan terkait Palestina.
“Kunjungan ini dalam rangka memenuhi undangan dari Pemimpin Palestina, dalam jumpa pers virtual, beberapa waktu lalu,” bebernya. Sama dengan kunjungan ke empat negara sebelumnya, Gus Yahya juga mengundang sejumlah tokoh agama Palestina untuk menghadiri forum R20.
Advertisement