Lebih dari 400 Pendaki Terjebak Gempa di Gunung Rinjani
Lebih dari 400 pendaki terjebak di Gunung Rinjani saat gempa mengguncang NTB, Minggu, 28 Juni 2018. Ratusan pendaki itu berasal dari mancanegara dan wisatawan lokal.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sudiyono, seperti dikutip Antara belum bisa memastikan berapa jumlah pendaki yang terjebak di Jalur Pendakian Gunung Rinjani.
Diperkirakan 400 orang. Karena dari data bahwa jumlah pendaki yang berada di kawasan gunung itu saat gempa bumi terjadi sekitar 826 orang, baik wisatawan asing maupun Nusantara, yang sebagian besar melakukan pendakian sejak Jumat (27/7).
"Laporan dari BTNGR Resor Senaru ada 115 orang wisatawan asing sudah turun dan tiba di Senaru, Kabupaten Lombok Utara. Sementara data dari BTNGR Resor Sembalun, sebanyak 150 orang wisatawan asing dan nusantara," katanya.
Ditambahkan Sudiyono, saat ini petugas yang di atas gunung masih mengawal para pendaki yang tidak bisa turun. "Semuanya kita diarahkan untuk tetap tenang dan berada di tempat yang aman dari longsor sampai bantuan tiba," ujarnya.
Kata Sudiyono, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram, dan personel Brimob Polda NTB terkait upaya evakuasi ratusan pendaki yang masih berada di atas gunung.
Sudiyono juga membenarkan bahwa ada seorang pendaki Gunung Rinjani yang tewas tertimpa material longsor ketika terjadi gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR) pada Minggu pukul 06.46 WITA.
"Kami mendapat informasi dari petugas yang berada di atas gunung ada satu orang pendaki meninggal dunia. Namun identitasnya masih belum diterima karena kendala keterbatasan telekomunikasi," katanya.
Informasi sementara yang diperoleh, kata dia, jenazah masih di atas gunung antara Danau Segara Anak dan Pelawangan, Sembalun.
Petugas masih belum bisa mengevakuasi jenazah karena jalur pendakian tertutup material longsor. "Seorang petugas BTNGR masih berada di atas gunung. Telepon genggamnya sementara dimatikan karena khawatir kehabisan baterai," ujarnya.
Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, NTB, Minggu, pukul 06.47 WITA, namun tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa bumi tersebut pada koordinat 8,4 lintang selatan, dan 116,55 bujur timur.
Lokasi gempa terjadi di darat pada jarak 47 KM arah Timur kota Mataram, ibu kota Provinsi NTB, pada kedalaman 24 KM. (ant/wit)