Lebih dari 225 Ribu Pekerja Media Cetak AS Kehilangan Pekerjaan
Washington: Bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi bahkan di Amerika tiras media cetak terus menurun dengan makin berkembangnya media online. Di AS, bahkan lebih dari 60 persen pekerja di media cetak kehilangan pekerjaan sejak 2001. Mereka meliputi wartawan, bagian marketing, iklan, pra cetak dan bagian lain yang menunjang industri media cetak.
Sebaliknya, jumlah pekerja di media online atau kegiatan lain yang berbasis internet makin meningkat.
Data dari Biro Statistik Ketenagakerjaan (Bureau of Labor Statistics/BLS) menunjukkan bahwa tenaga kerja di surat kabar AS turun dari 412.000 pada Januari 2001 menjadi 174.000 pada September 2016.
Di segmen publikasi dan portal internet, jumlah pekerjaan tumbuh dari 67.000 pada 2007 menjadi 206.000 pada tahun lalu.
Angka tersebut menegaskan pergolakan besar di industri media cetak, tempat peralihan ke media online memaksa pemangkasan tenaga kerja dalam jumlah besar di media cetak.
Laporan yang sama menunjukkan bahwa jumlah perusahaan industri surat kabar turun dari 9.310 pada 2001 menjadi 7.623 pada tahun lalu, turun 18 persen.
Sementara itu, jumlah portal publikasi dan pencarian web di internet melonjak 150 persen dari 2007 menjadi 13.924 tahun lalu, menurut laporan.
Laporan tersebut menunjukkan penurunan di majalah, koran, penerbitan buku dan siaran radio, sementara pekerjaan di industri televisi tercatat hampir stabil sejak 2001. (afp),