Lebanon dan Israel Sepakat Gencatan Senjata 60 Hari
Konflik bersenjata antara Israel dan Lebanon berhenti sementara mengikuti kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari, sejak Rabu 27 November 2024. Kesepakatan itu terjadi antara Lebanon, Hizbullah dan Israel dengan mediasi dari Amerika Serikat dan Prancis.
Gencatan Senjata
Selama 60 hari berlangsung, pasukan bersenjata dari Lebanon akan ditarik ke selatan dan Israel juga akan menarik pasukannya keluar dari Lebanon secara bertahap.
Sedangkan pasukan Hizbullah juga akan ditarik hingga wilayah utara Sungai Litani. Gencatan senjata terjadi setelah serangan Israel menewaskan sedikitnya 4000 orang dan meluaki 16.500 orang. Sedikitnya sejuta orang mengungsi.
Masih Terjadi Konflik
Meski kesepakatan gencatan senjata terjadi, konflik bersenjata masih muncul. Tentara Lebanon berulangkali menuduh Israel melanggar perjanjian dengan melakukan serangan daran dan serangan lain yang menggunakan senjata.
Sedikitnya dua orang terluka pada serangan Israel, Kamis, 28 November 2024, pagi. Tank Israel juga melepaskan tembakan di wilayah Ayta al-Shaab, Jbeil, Khiam, Taybe, Wazzani, dan wilayah pinggiran Kfarshouba. Selain itu, pesawat pengintai Israel terpantau terbang di atas distrik Tyre dan Bent Jbeil.
WHO Dorong Fasilitas Kesehatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong pembangunan segera fasilitas Kesehatan di Lebanon selatan dan timur mengikuti terjadinya gencatan senjata serta kembalinya sejuta pengungsi.
Penerbangan Bertambah
Industri penerbangan juga mulai memberikan pelayanan udara. Maskapai nasional Lebanon, Middle East Airlines (MEA) mengumumkan penambahan jumlah penerbangan mulai Kamis, 28 November 2024, dan sepenuhnya kembali ke jadwal operasi reguler pada 12 Desember mendatang.
Selain itu, pada 28 November hingga 3 Desember, MEA juga akan menambah 32 penerbangan dan meningkatkan kapasitas pesawat untuk melayani lebih dari 30 destinasi.
Advertisement