LDII Ajak Para Pemimpin Jadikan Ramadan Benahi Moral Bangsa
Ketua Umum DPP LDII mengajak para pejabat negara di Tanah Air menjadikan bulan Ramadan tahun ini untuk membenahi moral bangsa. Hal ini ia sampaikan setelah diketahui tak sedikit pejabat dan keluarganya memiliki kekayaan yang jauh di bawah pendapatannya.
Diketahui, baru-baru ini terungkap kekayaan pejabat negara yang jauh di atas pendapatannya. Bahkan, mereka tanpa risih memamerkan kekayaannya ke publik.
“Sangat tidak bijak memamerkan kekayaan atau flexing di tengah ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja. Seolah-olah pejabat negara tidak peduli kondisi rakyatnya. Ini bukan perilaku yang elok,” tutur Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso lewat pernyataan resmi Selasa 21 Msret 2023. Menurutnya, tingkah laku pejabat dan keluarganya ini sudah melampaui kepatutan.
Menghadapi fenomena hedonisme pejabat publik itu, KH Chriswanto mengajak bangsa Indonesia menjadikan Ramadan sebagai upaya membersihkan diri.
“Ini puncak ibadah, pembersihan diri dari dosa. Sehingga pada saat Idul Fitri sudah menjadi manusia yang suci kembali. Dan tentu saja diikuti oleh perubahan mental, moral dan akhlak menjadi lebih baik,” ujar KH Chriswanto.
Menurutnya, pejabat publik dan keluarganya serta masyarakat Indonesia jangan sampai terlena dengan harta benda mereka, “Kesombongan akibat kepemilikan harta, membuat orang lupa untuk berbagi, bersedekah, bahkan pada satu titik menjadi sombong dan melupakan syukur kepada Allah. Inilah pintu menuju kehancuran peradaban manusia. Sejarah mengajarkan hal itu dengan baik,” tambahnya.
Agar Ramadan menjadi pemicu perubahan mental spiritual, ia mengajak umat Islam menjalankan '5 Sukses Ramadan', yakni sukses puasa, salat tarawih, tadarus Alquran, meraih lailatul qodar, dan melaksanakan zakat fitrah.
Menurutnya, lima sukses Ramadan merupakan ikhtiar atau upaya meningkatkan kualitas keimanan, sekaligus meraih keridaan Allah. “Lima hal itu memungkinkan kita menjalani puasa dengan khusuk dan ikhlas, sekaligus memperkuat iman kita dalam melawan hawa nafsu,” tutur KH Chriswanto.
Menurut KH Chriswanto, krisis ekonomi global, runtuhnya perbankan di Amerika Serikat, hingga perang di Ukraina, berdampak pada ekonomi dunia termasuk Indonesia. “Meskipun kondisi Indonesia tidak separah negara-negara lain, karena konsumsi masyarakat mampu menggerakkan ekonomi nasional. Kita harus tetap hati hati tidak boleh sembrono," pesannya.
Senada dengan Ketua Umum DPP LDII, Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufik Wijaya mengatakan, '5 Sukses Ramadan' merupakan program yang kerap disuarakan oleh para ulama, “Kami menegaskannya lagi dalam bentuk program bagi warga LDII dan seluruh umat Islam. Agar Ramadan menjadi pengubah sikap mental, moral dan akhlak kita, dalam menghadapi problematika kebangsaan,” ujar Dody.
Menurutnya, menjadi keprihatinan semua pihak ketika bangsa Indonesia sedang berjuang melewati beragam masalah yang dipicu pandemi, perang, hingga krisis perbankan internasional. Namun, ada sebagian kecil kerabat pejabat publik, justru tidak menghiraukan nasib orang lain.
"Mereka pamer kekayaan di tengah buruh yang sedang menghadapi PHK, karena pasar ekspor mengalami krisis. Ataupun masyarakat bawah yang menghadapi inflasi, harus melihat pameran kekayaan. Ini menunjukkan tidak adanya simpati, empati, dan tenggang rasa,” tutur Dody.
Padahal bangsa Indonesia, menurut Dody memiliki warisan luhur berupa gotong-royong, saling menghargai, tenggang rasa, dan memiliki empati yang tinggi. Hedonisme yang dipamerkan di media sosial, merupakan lampu kuning bahwa bangsa ini sedang menghadapi dekadensi moral dan akhlak.
“Ramadan ini merupakan pijakan agar berubah menjadi lebih baik, kembali ke nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa Indonesia.
Menutup pernyataannya, Chriswanto atas nama keluarga besar LDII mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan. Pertebal tauhid dan rasa saling menghormati.