Layani Warga Kebun, Pemkab Banyuwangi Gelar Program Camping Embun
Satu lagi inovasi pelayanan dilakukan Pemkab Banyuwangi. Untuk melayani masyarakat perkebunan, Pemkab menggelar Camping Embun atau Camping Pelayanan Masyarakat Kebun.
Ini merupakan program jemput bola pelayanan kependudukan untuk masyarakat yang tinggal di tengah perkebunan. Caranya, petugas ”berkemah” di perkebunan untuk melayani warga.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa. Sebagian warga tinggal di wilayah perkebunan yang aksesnya jauh dari pusat pemerintahan, bahkan dari pemerintahan Desa.
"Sebagian layanan memang bisa online, tapi soal smartphone juga kendala. Makanya kami jemput bola, bahkan sampai camping, teman-teman Pemda bermalam,” ujar, Sabtu, 8 Mei 2021.
Dokumen kependudukan, menurutnya merupakan hak setiap warga negara. Jika mempunyai dokumen kependudukan yang baik, warga bisa mengakses program-program pemerintah. Dokumen kependudukan juta penting untuk sekolah sampai urusan waris.
”Kami tidak bicara statistik ya. Dari sisi jumlah, tentu warga di perkebunan jauh lebih sedikit dibanding warga di kota dan pusat desa, tapi ini soal hak warga mendapatkan dokumen kependudukan, soal hak konstitusional warga,” ujar Ipuk Fiestiandani.
Warga di kawasan perkebunan mulai pagi hingga sore hari harus bekerja di kebun. Sehingga Pemkab Banyuwangi menggelar layanan hingga malam hari. Lokasi pelayanan didekatkan ke wilayah pemukiman warga perkebunan.
"Setelah dari Perkebunan Malangsari, kami akan bergerak ke perkebunan lain, juga kawasan sekitar taman nasional," jelas Ipuk Fiestiandani.
Kepala Dispendukcapil Banyuwangi, Djuang Pribadi mengatakan, pelayanan administrasi kependudukan untuk warga yang tinggal di perkebunan ini disambut antusias. Selama dua hari pelayanan sudah ratusan warga yang mengajukan dokumen kependudukan. Program ini digelar selama dua hari yakni Jumat, 7 Mei 2021 dan Sabtu.
”Pada Jumat ada 815 layanan kami lakukan. Satu warga ada yang mengurus beberapa layanan. Itu sampai pukul 24.00 WIB. Untuk Sabtu ini, data masih terus berjalan karena akhir jam pelayanan baru malam hari,” ujarnya.
Warga di perkebunan rata-rata mengurus akta kelahiran, kartu identitas anak, KTP termasuk perubahannya, perubahan Kartu Keluarga, dan akta kematian. Sebagian memang lama tidak diurus, karena setiap hari mereka sibuk bekerja di perkebunan.
"Juga karena ada beberapa ketentuan baru. Misalnya, dulu kan tidak dikenal Kartu Identitas Anak, nah sekarang ada, jadi baru diurus dengan hadirnya layanan jemput bola ini,” ujar Djuang Pribadi.