Lawan Rekayasa Bumbung Kosong Pilkada Jember, PDIP Berikan Sinyal Dukung Hendy – Gus Firjaun
Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jember berkomitmen melawan rekayasa bumbung kosong dalam Pilkada Jember 2024. Perlawanan terhadap rekayasa itu semakin mendapatkan momentum dengan adanya Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024.
Sekretaris DPC PDIP Jember Widarto mengatakan, pelaksanaan Pilkada Jember 2024 harus berlangsung riang gembira. Salah satunya jangan sampai terjadi calon tunggal melawan kotak kosong, seperti banyak diwacanakan.
Bagi PDIP Jember semakin banyak pasangan calon dalam Pilkada, semakin baik. Sejak awal, PDIP Jember ingin mencalonkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Jember, namun terkendala ambang batas perolehan kursi.
Namun, dengan adanya putusan MK, PDIP kembali menemukan jalan. Berdasarkan putusan MK terkait Pilkada 2024, untuk Kabupaten Jember hanya dibutuhkan minimal 6,5 persen perolehan suara dari jumlah daftar pemilih tetap. Pada pemilihan legislatif 2024 lalu, PDIP Jember meraih suara 195 ribu lebih atau persentase mencapai 14,4 persen.
“Kami mendapatkan suara 14,4 persen, sedangkan syarat sesuai putusan MK berdasarkan yang saya baca hanya dibutuhkan 6,5 persen. Sehingga yang bisa mengusung pasangan calon di Jember tidak hanya PDIP, tetapi juga ada partai politik lainnya,” katanya usai acara tasyakuran dan doa bersama di Kantor DPC Jember, Rabu, 20 Agustus 2024.
Pasca jalan terbuka untuk mengajukan pasangan calon, PDIP Jember memberikan sinyal dukungan terhadap Hendy Siswanto – KH Balya Firjaun Barlaman. PDIP Jember memprediksi rekomendasi pasangan calon dari DPP PDIP akan keluar dalam watu satu atau dua hari.
“Pada tanggal 27-29 Agustus 2024 ada pendaftaran ke KPU Jember. Kita pastikan mengusung pasangan calon terbaik untuk masyarakat Jember. Pasangan tersebut sudah terbukti rekam jejaknya. Sejak awal kita sudah membangun komitmen dengan Hendy Siswanto – Gus Firjaun. Meskipun belum ada rekomendasi tertulis, teman-teman sudah membaca sinyalnya,” katanya.
Terkait upaya membangun koalisi, PDIP Jember masih terbuka dan siap menggandeng partai apa pun. Namun, jika tetap harus sendirian, maka PDIP Jember akan berkoalisi langsung dengan masyarakat Jember. “PDIP intinya siap berkoalisi maupun sendiri. Yang jelas kita akan merangkul semua, karena tujuannya untuk membangun Jember. Kalau harus sendiri, PDIP Jember siap berkoalisi dengan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Hendy Siswanto yang juga hadir dalam acara tasyakuran dan doa bersama di Kantor DPC PDIP Jember mengucapkan selamat kepada delapan anggota PDIP Jember yang dilantik sebagai anggota DPRD Jember periode 2024-2029.
Pada kesempatan itu, Hendy merasa lega atas putusan MK yang memangkas ambang batas pencalonan kepala daerah pada Pilkada serentak 2024. Dengan adanya putusan itu, Hendy yakin Pilkada Jember tidak akan diikuti oleh calon tunggal melawan bumbung kosong.
Sebagai Bupati Jember, Hendy merasa malu mempertanggungjawabkan penggunaan APBD untuk pelaksanaan Pilkada terhadap masyarakat. Sebab, sebagian APBD Jember diberikan kepada Bawaslu dan KPU untuk biaya pelaksanaan Pilkada di Jember. “Kalau sampai terjadi bumbung kosong, saya sebagai bupati bagaimana menjelaskan kepada rakyat terkait penggunaan APBD untuk Pilkada. APBD untuk rakyat, namun bagaimana jika tidak diberikan pilihan dalam Pilkada,” katanya.
Atas putusan MK, Hendy juga berharap sejumlah partai yang sudah terlanjur mengeluarkan rekomendasi terhadap pasangan calon tertentu, bisa mengajukan calon sendiri-sendiri. Partai yang memungkinkan mencalonkan pasangan tanpa koalisi seperti PKB, dan Nasdem. “Saya berharap PKB dan NasDem juga mencalonkan pasangan calon. Saya lebih senang jika banyak pasangan calon dalam Pilkada Jember, karena masyarakat memiliki banyak pilihan,” tambahnya.
Lebih jauh Hendy mengapresiasi PDIP yang telah memberikan sinyal dukungan terhadap dirinya dan Gus Firjaun dalam Pilkada 2024 mendatang. Hendy menilai PDIP sebagai partai yang memiliki komitmen kuat dalam memperjuangkan demokrasi.
Dengan adanya sinyal itu, Hendy menyatakan komitmennya memakai baju merah, menjadi anggota PDIP. “Saya bertemu dengan Arif Wibowo dan Sekjen PDIP Bapak Hasto. Intinya saya siap ganti baju dan punya KTA PDIP. Kami siap bersama-sama memperjuangkan demokrasi,” pungkasnya.
Advertisement