Lawan Penundaan dan Raih Prestasi Gemilang
Sosialisasi perihal prokrastinasi bagi pelajar sekolah, niscaya penting. Tim dosen Psikologi Universitas Brawijaya (Psikologi UB) yang terdiri dari Sukma Nurmala, S.Psi., M.Si., Ali Mashuri, S.Psi., M.Sc., Ph.D., Yuliezar Perwira Dara, S.Psi., M.Psi., beserta lima asisten mahasiswa melaksanakan sosialisasi di SMPN 10 Kota Malang.
Fokusnya melawan penundaan untuk meraih prestasi siswa. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk sosialisasi ini bertujuan mengupas tuntas fenomena prokrastinasi di kalangan peserta didik yang duduk di bangku menengah pertama.
Seperti biasa, kegiatan diawali dengan ice breaking. Selanjutnya menggunakan games ‘Boom Clap’. Cara ini untuk mencairkan suasana dan meningkatkan partisipasi serta semangat siswa, sebelum masuk ke pengisian pre-test dan penyampaian materi sosialisasi. ‘Boom Clap’ sendiri merupakan suatu mini games untuk melatih fokus dan kecepatan siswa dalam mematuhi perintah.
Siswa diberikan arahan ‘Boom’ untuk hentakan ke lantai dan ‘Clap’ untuk bertepuk tangan, serta arahan tambahan untuk mengambil suatu barang yang terletak di tengah-tengah mereka. Setelah tercipta suasana kondusif dan menyenangkan, baru kemudian sosialisasi mengenai prokrastinasi disampaikan.
Penyampaian dilakukan oleh Sukma Nurmala untuk meningkatkan pemahaman siswa/i mengenai kecenderungan mereka menunda pengerjaan tugas-tugas sekolah serta strategi-strategi apa saja yang bisa diterapkan untuk mengatasi rasa malas.
Prokrastinasi sendiri menguraikan fenomena yang seringkali terjadi di tiap jenjang pendidikan berupa kebiasaan menunda-nunda tugas sekolah. Biasanya didasari oleh rasa malas dan merasa masih ada cukup waktu untuk mengerjakan nantinya. Hal ini akan menjadi masalah serius jika terus-menerus dilakukan dan menjadi kebiasaan, karena bisa mengakibatkan stres dan kecemasan.
Sembari mereka diminta berbagi pengalamannya selama ini; seperti memetakan mata pelajaran yang dianggap paling mudah sampai yang paling sulit, dan apa saja cara yang pernah mereka tempuh untuk mengatasi rasa malas. Pada ujungnya adalah sesi menceritakan sudut pandang mereka atas materi yang telah diterima. Siswa/i diajak untuk bisa menemukan solusi yang paling tepat bagi diri mereka masing-masing.
Adapun salah satu strategi yang dikemukakan di sosialisasi ini adalah academic self-efficacy yang menggarisbawahi bahwa masing-masing siswa/i harus yakin atas kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Termasuk didalamnya bagaimana mereka mampu mengatur waktu belajar yang bisa berdampak positif untuk mereka. Setelahnya, diberikan post-test untuk menguji konsistensi siswa/i dalam menjawab butir-butir soal setelah dilakukan penyampaian materi sosialisasi “Prokrastinasi”.
Kegiatan sosialisasi ini berkesan manis ketika dua perwakilan siswa yang menyampaikan pesan dan kesan, serta harapan akademiknya setelah mendapatkan sosialisasi.
Secara garis besar, peserta sosialisasi yang merupakan siswa kelas VIII akhirnya memahami apa itu prokrastinasi, bagaimana prokrastinasi terjadi, mengetahui tanda-tanda prokrastinasi, dan dampak negatifnya terhadap prestasi belajar.
Selain itu, mereka juga terbantu untuk memahami bahwa prokrastinasi bisa diatasi. Juga mereka harus menanamkan keyakinan atas kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan mereka dalam proses pembelajaran.
Ke depannya, kegiatan sosialisasi ini harapannya bisa membantu siswa/i untuk mengembangkan keterampilan manajemen waktu, organisasi, dan fokus ke apa yang menjadi kebutuhan mereka untuk menyelesaikan tugas tepat waktu. Disamping itu, tentu dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar mereka untuk terus aktif dan terlibat dalam setiap kegiatan belajar di sekolah. Sembari menggapai prestasi gemilang.
*) Penulis: Sukma Nurmala, S.Psi., M.Si. dan tim pengmas Psikologi UB