Lawan Corona, Prancis Lockdown 15 Hari
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan lockdown 15 hari untuk mengatasi pandemi virus corona atau Covid-19. Segala bentuk aktivitas massal tidak diperbolehkan, termasuk jalan-jalan di luar rumah.
Macron mengimbau warga membatasi pergerakan dan kontak sosial. Warga dilarang meninggalkan rumah. Bahkan untuk menemui seseorang, hanya boleh untuk alasan yang benar-benar penting.
Perkecualian juga berlaku bagi yang tidak memungkinkan untuk bekerja dari rumah atau work from home. Juga untuk pasien yang mencari pertolongan medis, masih diizinkan untuk keluar rumah.
"Sangat membatasi pergerakan setidaknya untuk 15 hari ke depan, dan membatasi kontak sosial sebanyak mungkin," tegas Macron, dikutip dari The Local.
Macron juga mengumumkan, bahwa pemilihan lokal untuk putaran kedua yang sebelumnya dijadwalkan pada 22 Maret 2020, akan ditunda.
Perjalanan antarnegara Uni Eropa maupun non Uni Eropa akan dilarang selama 30 hari, mulai Selasa 17 Maret 2020. "Kita sedang perang. Sebuah perang kesehatan, tentunya, tapi sebuah perang," kata Macron.
Dikutip dari situs Al-jazeera, pemerintah Prancis akan mengerahkan 100.000 polisi untuk menertibkan lockdown, dan pos pemeriksaan tetap ada didirikan di seluruh titik.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Prancis, Christoper Castaner mengumumkan denda Rp2 juta bagi masyarakat yang melanggar kebijakan baru terkait wabah corona tersebut.
"Kami tidak melawan tentara atau negara lain. Namun, musuh ada di negara ini, tidak terlihat dan sulit dipahami, namun berkembang secara pesar," ujarnya.
Hingga saat ini dilaporkan lebih dari 6.600 kasus virus corona di Prancis, dengan kematian mencapai 148 kasus.
Advertisement