Latpimnas II di Pemprov Jatim, Ini Target LAN dan BPSDM
Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia Dr. Basseng M.Ed mengatakan, kurikulum Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tk. II berubah sejak tahun 2019.
Perubahan tersebut di antaranya terdapat agenda Aktualisasi Kepemimpinan yang merupakan muara dari seluruh agenda sebelumnya. Nantinya, kurikulum yang ada akan diarahkan untuk menghasilkan sosok pemimpin perubahan strategis.
Karena itu, di dalam pelaksanaan PKN Tk. II ini nantinya, para peserta akan dibekali ilmu selama kurang lebih 17 (tujuh belas) minggu dan seluruh peserta PKN Tingkat II akan bergabung dalam sebuah komunitas pembelajaran (learning community).
Ia mengungkapkan, penyelenggaraan PKN Tk. II merupakan pelatihan pembaharuan, di mana pembelajaran tidak hanya dilakukan di kampus secara klasikal dan distance learning (pembelajaran jarak jauh) tapi juga kegiatan dilakukan di masing masing instansi (off campus/work from home).
"Seluruh peserta akan menyusun dan mengimplementasi proyek perubahan sebagai sebuah tahapan yang harus dilalui peserta pelatihan untuk menunjukkan kompetensinya. Utamanya, terkait peranan para peserta sebagai pemimpin birokrasi, sebagai pejabat pimpinan tinggi pratama, sebagai pemimpin strategis, yang harus mampu menjabarkan sekaligus menetapkan strategi kebijakan di setiap instansinya dan memimpin implementasi strategi kebijakan tersebut," ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Jatim Aries Agung Paewai S.STP. MM melaporkan pada tahun 2021 BPSDM Jatim menyelenggarakan kurang lebih 400 kegiatan pelatihan pengembangan kompetensi ASN.
Dari 400 kegiatan pelatihan tersebut akan terbagi dalam beberapa kegiatan antara lain, pelatihan kompetensi teknis sebanyak 11 kegiatan, pelatihan kompetensi dasar dan manajerial 327 kegiatan, pelatihan kompetensi fungsional sebanyak 10 kegiatan dan kegiatan berbasis webinar sebanyak 24 kegiatan serta ditambah uji sertifikasi.
Aries mengatakan, untuk PKN II dan Angkatan II mengambil tema "Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional Era Adaptasi Kebiasaan Baru dan Manajemen Bencana".
"Khusus pada hari ini, sebanyak 60 peserta akan mengikuti pelatihan PKN yang mulai dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2021-16 Juni 2021 yang tersebar dari berbagai intitusi maupun provinsi di seluruh Indonesia. Para peserta juga akan menempuh metode pembelajaran blended learning yakni Metode klasikan selama 12 hari, Distance Learning (89 hari) hingga seminar rancangan proyek perubahan hingga presentasi dari proyek perubahan masing masing peserta," tutupnya.
“Misal untuk tenaga pendidik atau petugas di bidang pariwisata, ini kan masing-masing juga memiliki prioritas. Jadi prioritas yang mana dulu semua mengikuti arahan dari Kemenkes. Masing-masing daerah mungkin baru bisa 10 persen dari pemberi pelayanan publik,” kata Khofifah, sesuai rilis resmi Pemprov Jatim yang diterima Ngopibareng.id, Selasa 23 Februari 2021.
Khofifah menambahkan, bagi pihak yang belum mendapatkan kesempatan vaksin di tahap kedua ini agar tidak perlu khawatir. Terutama bagi para petugas pelayanan publik. Nantinya akan ada pendistribusian tahap berikutnya, Insya Allah akan selesai pada Bulan Mei mendatang.
“Tentunya kita berharap bahwa sesegera mungkin vaksin ini sampai, sesegera mungkin juga bisa dilakukan vaksinasi kepada petugas pelayanan publik,” ungkapnya.
Sementara itu untuk lansia, lanjut Khofifah, vaksin baru bisa dilakukan di ibukota provinsi dalam hal ini Kota Surabaya. Waktu pemberian dosis pertama dan kedua pun berbeda dengan sasaran umum, yakni 28 hari.
“Kalau orang umum pemberian dosis kedua dilakukan 14 hari setelah dosis pertama, namun khusus untuk lansia pemberian dosis kedua dilakukan setelah 28 hari pemberian dosis pertama,” jelasnya.
Khofifah berharap, proses vaksinasi di Provinsi Jatim berjalan dengan sukses dan lancar, sebagai bagian dari ikhtiar bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19 secara lebih signifikan. Tetapi saat yang sama tetap menjaga 3M dan disiplin protokol kesehatan.
“Ini menjadi bagian dari ikhtiar dan komitmen kita bersama. Semoga vaksin ini tidak hanya sukses pelaksanaannya, tapi juga sukses mencegah penyebaran Covid-19 secara signifikan,” pungkasnya.