Latihan Tak Main-main, Begini Persiapan Gandrik Sambang Surabaya
Teater Gandrik Sambang Surabaya, kini melakukan persiapan khusus. Pentas seni pertunjukan digelar Ngopibareng.id kerja sama Ciputra Hall Surabaya, mementaskan naskah "Para Pensiunan", di Ciputra Hall, 6 - 7 Desember mendatang.
Bagaimana soal persiapan untuk menyapa publik di Kota Pahlawan?
"Sebagaimana persiapan-persiapan Teater Gandrik sebelumnya. Saat ini, kami melakukan aktivitas latihan. Baca naskah, latihan ulang, penyesuaian venue, dll," tutur Kusen, tim artistik Teater Gandrik.
Memang kali ini harus merevisi beberapa isu yang sudah tidak relevan.
Teater Gandrik, antara lain, menampilkan Raja Monolog Butet Kartaradjasa. Inilah yang selalu ditunggu penggemarnya bila berseni peran.
Terkait venue, Teater Gandrik selalu mencoba untuk menyesuaikan dalam setiap pentasnya. Namun, kali ini di Surabaya, bagi komunitas kreatif dari Jogjakarta ini memang lain.
"Ya, Venue kali ini bagaimana? Memangnya standart venue seperti apa yang bagus?
Demikianlah kami selalu ditanya. Bagus! Salah satu venue standar internasional yang ada di Indonesia," tuturnya.
Teater Gandrik, seperti biasanya, didukung sejumlah aktor gaek, dan penulis naskah yang memikat, seperti Agus Noor. Selain aktor Butet Kartaredjasa, dalam pertunjukan nanti, ilustrasi musik digarap musikus beken Djaduk Ferianto.
Tentang gedung pementasan di Surabaya, tak banyak gedung pertunjukan yang layak untuk pementasan seni dan budaya. Bahkan, satu-satunya dan terbaik saat ini hanya Ciputra Hall, Performing Art Center.
Gedung ini terletak Tak banyak gedung pertunjukan yang layak untuk pementasan seni dan budaya di Surabaya. Bahkan, satu-satunya dan terbaik saat ini hanya Ciputra Hall, Performing Art Center. Di gedung itulah, Teater Gandrik hendak mementaskan naskah "Para Pensiunan" itu.
Gedung ini terletak di kawasan Citra Land, Surabaya Barat. Tepatnya di kompleks Puri Widya Kencana. Satu kompleks dengan Sekolah Ciputra.
Hanya 200 meter dari GWalk, kawasan kuliner dan hang out di kota baru Surabaya Barat ini. Arah belakang GWalk jika masuk dari Unesa. Tak jauh dari danau Citra Land.
Naskah "Para Pensiunan" sebelumnya pernah dipentaskan di Jakarta. Tentu saja, mereka berproses produksi di Jogjakarta, dengan semangat membaja sebagaimana diwariskan ayahnya, seniman legendaris Bagong Kussudiarjo.
Menurut Butet Kartaradjasa, Surabaya menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan negeri ini. Sebagai kota yang selalu mendukung kemajuan pembangunan, menurutnya, sejak awal masyarakat Surabaya mempunyai komitmen tinggi terhadap dinamika kotanya.
"Dalam berbagai bidang perdagangan dan bisnis, setelah Jakarta adalah Surabaya memainkan peranan penting," tutur Butet yang mampu menirukan suara para Presiden RI, mulai dari Soeharto, BJ Habibie hingga Gus Dur.
"Di tengah kuatnya perkembangan kota Surabaya itu, warga kota ini membutuhkan keseimbangan guna meneduhkan dan menenangkan pikiran dan kesehatan jiwa sehari-hari lantaran aktivitas rutin yang nyaris menegangkan," tutur Butet.