Gus Fawait Larang Kampanye Hitam tapi Boleh Kampanye Negatif, Maksudnya?
Pasangan calon Gus Fawait–Djoko Susanto melarang seluruh tim pemenangan melakukan kampanye hitam. Namun, Gus Fawait memperbolehkan timnya melakukan kampanye negatif.
Gus Fawait mengajak timnya tidak terlena dengan adanya koalisi besar dan dukungan berbagai tokoh berpengaruh, sertai hasil survei yang selalu tertkinggi. Sebab, pelaksanaan pemungutan suara masih tinggal dua bulan lagi.
Karena itu, Gus Fawait meminta timnya di bawah komando Gogot Cahyo Baskoro terus intens memperkuat barisan sehingga target memang mutlak benar-benar menjadi nyata. Kendati demikian, Gus Fawait meminta timnya memastikan setiap gerakan dilakukan harus dilandasi dengan cinta, agar pelaksanaan Pilkada di Jember berlangsung bahagia, sejuk, damai, dan aman.
Gus Fawait melarang keras tim pemenangannya melakukan kampanye hitam, seperti tindakan memfitnah dan membuat informasi bohong. Namun, jika pihak lawan yang melakukan fitnah, Gus Fawait tetap meminta timnya tidak terpancing.
“Saat pihak lawan yang melakukan fitnah, cukup dibalas dengan senyum sambil membaca selawat,” katanya.
Meskipun demikian, Gus Fawait mempersilakan tim pemenangannya melakukan kampanye negatif. Bagi Gus Fawait kampanye negatif sah dan boleh dilakukan.
Kampanye negatif menurut pandangan Gus Fawait merupakan kampanye dengan cara menyampaikan kritik yang logis berdasarkan data terhadap pihak lawan. Apalagi yang menjadi lawan Gus Fawait – Djoko Susanto dalam Pilkada Jember merupakan pasangan dari petahana.
“Black campaign tidak boleh, kalau negative campaign boleh. Kita boleh dan sah menyampaikan kritik,” tagasnya.
Gus Fawait menyebut sejumlah kebijakan petahana yang bisa dikritisi. Pertama terkait program kesejahteraan guru ngaji di Kabupaten Jember. Pihak petahana selama empat tahun memimpin Jember belum mampu merealisasikan janji politiknya terkait kesejahteraan guru ngaji.
Selain itu, Gus Fawait juga menyinggung data angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang masih cukup tinggi di Kabupaten Jember. Bahkan, Gus Fawait juga menyebut angka harapan hidup di Kabupaten Jember lebih rendah dibandingkan Kabupaten Banyuwangi.
“Kritik yang kita sampaikan berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik. Kemiskinan dan stunting di Jember tertinggi di Jawa Timur. Kita kritik tentang itu sah dan boleh menurut undang-undang,” pungkasnya.