Laporan WHO, Bombardir Israel Sebabkan Rumah Sakit Tak Berfungsi
Israel diketahui melakukan blokade di Gaza serta membombardir rumah sakit, sekolah hingga rumah penduduk, sejak 7 Oktober 2023. Akibatnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut tak ada rumah sakit yang bisa melakukan operasi pembedahan di Gaza.
Pernyataan menyedihkan itu disampaikan oleh Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Rabu 20 Desember 2023. Pernyataan dikeluarkan setelah rumah sakit terakhir yang bisa melakukan operasi pembedahan di Gaza utara, telah berhenti berfungsi.
"Tim kami mengetahui jika ruang operasi tak lagi berfungsi akibat tak adanya spesialis bedah, listrik, air, makanan dan obat-obatan," cuit Tedros di Twitter atau X dilihat pada Jumat 22 Desember 2023.
Timnya menyebut RS Al-Ahli dipenuhi dengan pasien yang membutuhkan perawatan darurat. Luka yang didapat akibat gempuran bom Israel di rumah penduduk, tenda pengungsian dan sekolah. "Di halaman, jenazah diletakkan berjajar sebab mereka tak bisa menyediakan pemakaman yang layak dan aman," lanjutnya.
Hanya ada sekitar 10 tenaga kesehatan, yang semuanya dokter dan perawat, berjuang memberikan pelayanan untuk sekitar 80 pasien, termasuk anak dan lansia. "Mereka berlindung di gereja di dalam rumah sakit," katanya.
Ia juga mendesak agar segera diberlakukan gencatan senjata untuk memulihkan kembali fasilitas kesehatan dan layanan medis yang dibutuhkan ribuan pasien yang membutuhkan, serta untuk menghentikan jatuhnya korban lagi.
Diketahui, Israel terus menggempur Gaza sejak 7 Oktober. Israel dan Amerika Serikat menolak resolusi gencatan senjata yang sebelumnya diusulkan untuk Dewan Keamanan PBB.
Dalam melakukan serangan yang ditujukan untuk Hamas, Israel mengnancurkan sumber listrik, air, makanan, juga rumah sakit dan tempat pengungsian, hingga areal pemakaman.
Al Jazeera menyebut korban jiwa di pihak Palestina mencapai 20 ribu orang per Jumat 22 Desember 2023. Sebanyak 576 ribu warga di Gaza terancam mengalami bencana kelaparan dan kehausan akibat blokade Israel.