Pembangunan Lapas Ngajum Malang Libatkan 1000 Warga Binaan
Pembangunan Lapas terbuka di Desa Maguan, Kecamatan Ngajum, Malang yang akan dimulai pada bulan ini, rencana akan melibatkan 1000 warga binaan (WB).
Warga binaan yang akan terlibat berasal dari Lapas Klas 1 Lowokwaru, Kota Malang dan ditargetkan selesai pada Juni 2020.
Kepala Lapas Klas 1 Lowokwaru, Kota Malang, Agung Krisna mengatakan, saat ini para warga binaan masih dalam tahap pembinaan.
Dalam tahap pembinaan tersebut para warga binaan tersebut akan diedukasi konstruksi bangunan, pertanian sampai peternakan dengan kerjasama berbagai instansi salah satunya dari Universitas Negeri Malang (UM).
"Setelah tahap pembinaan ini ada proses seleksi skill-nya. Juga seleksi administrasi, seperti kelengkapan berkas vonis, berkas eksekusi agar para warga binaan dinyatakan aman untuk dilepasbangunkan lapas terbuka," ujar Agung, Rabu 22 Januari 2020.
Saat proses pembangunan, warga binaan ini akan tetap dikontrol Lapas Lowokwaru dan UM yang menggandeng Balai Latihan Kerja hingga Pemerintah Daerah setempat.
"Untuk keamanan di Ngajum nanti kami juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Pastinya masyarakat juga kalau mengetahui ada yang janggal pada WB kami segera melapor," kata Agung.
Sementara, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UM, Markus Diantoro mengatakan, untuk pembinaan akan dilibatkan seluruh akademisi UM. Ia menjelaskan sudah menyusun 8 program dalam perjanjian kerjasama.
"Seperti pelatihan konstruksi membuat bangunan, menjahit, pokoknya berbagai keterampilanlah nanti diajarkan untuk meningkatkan skill mereka," katanya.
Dari 8 program itu, kata dia, sudah dibentuk tim yang beranggotakan dosen dan mahasiswa. UM juga menyediakan sertifikat bagi warga binaan yang membutuhkan untuk bekerja.
"Jadi, nanti warga binaan nggak cuma bawa surat keterangan bebas, tapi juga sertifikasi agar bisa kerja. Kami juga ingin mahasiswa dan dosen nanti dengan program ini nggak menganggap Lapas itu seram," katanya.