Lapas Lamongan Disidak, Hanya Ditemukan Sendok dan Kartu Remi
Inspeksi gabungan TNI-Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN) Gresik di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lamongan, Selasa 28 Februari 2023 malam, tidak mendapatkan barang berarti.
Sedang penghuni Lapas II B Lamongan tercatat 70 persen penghuninya narapidana narkoba. Tepatnya, total penghuni 619 orang, terdiri dengan 603 laki-laki dan 16 wanita.
Adapun dari inspeksi dengan cara penggeledahan barang maupun kamar narapidana, petugas hanya mendapatkan sejumlah alat yang lazim untuk kepentingan pribadi atau hanya sekadar untuk menghibur diri.
Di antaranya, delapan buah sendok logam alat potong kuku, mata pisau cutter, potongan besi, beberapa alat cukur jenggot, korek api, serta empat set kartu remi dan domino.
"Hanya ini yang kita dapatkan dari penggeledahan yang kita lakukan," kata Kepala Lapas Kelas II B Lamongan, Mahrus, didampingi Humas Lapas, Agus.
Inspeksi yang juga dibantu petugas lapas setempat itu digelar dalam rangka akselerasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan Zero Halinar (HP, Pungli, Narkoba).
Sebanyak 90 personel gabungan tersebut mengoperasi sejumlah area lapas dengan total 6 blok, terdiri 5 blok pria dan 1 blok wanita.
Usai inspeksi, Ketua BNN Gresik, Kartono menjelaskan, operasi gabungan ini ditekankan untuk meminimalkan peredaran narkoba di dalam lapas, sekaligus mengoperasi pungli hingga yang membawa obat-obatan terlarang.
"Kami masih punya tekad dalam sinergitas ini. Soal banyaknya penghuni lapas dari narkoba ini memang menjadi perhatian kami. Namun dalam inspeksi malam ini hasilnya nihil narkoba. Khususnya di Lapas Lamongan, yang ternyata nihil narkoba. Lapas Lamongan zero narkoba, " terangnya.
Kartono juga berharap, inspeksi gabungan ini menjadi titik awal dari berbagai upaya mengurangi dan mencegah penyalahgunaan narkoba, khususnya di Lamongan, agar terbebas dari narkoba.
"Juga saya tegaskan, BNN, Kapolri dan semuanya berupaya semaksimal mungkin agar para napi dapat pulih kembali. Pemakai tidak akan sembuh, maka rehabilitasi menjadi hal utama dan sesuai assessment program nasional yang kita jalankan sesuai visi presiden," pungkasnya.