Lapas Banyuwangi Terapkan E-money Untuk Warga Binaan
Guna meminimalisir penggunaan uang tunai di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Lapas Kelas IIA Banyuwangi menerapkan penggunaan e-money bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Dengan tidak adanya peredaran uang tunai juga bisa membantu menjaga kondusifitas di dalam Lapas.
Kepala Lapas Banyuwangi Ketut Akbar Hery Achyar menyatakan, penerapan e-money ini bertujuan agar tidak ada peredaran uang tunai di dalam Lapas khususnya di kalangan WBP.
"Dengan penerapan e-money, WBP sudah tidak bisa belanja dengan uang tunai," jelas pria yang biasa dipanggil Akbar ini.
Saat ini hampir seluruh WBP di Lapas Banyuwangi sudah menggunakan e-money. Kantin dan koperasi di Lapas Banyuwangi pun telah menyediakan piranti untuk transaksi e-money ini. Sehingga WBP yang akan berbelanja tinggal membawa kartu e-money saja.
Untuk harga barang yang dijual di kantin dan koperasi, Akbar menjamin tidak lebih mahal dari harga barang di minimarket yang di luar sana. Jaminan harga ini agar WBP merasa nyaman berbelanja.
"Kalau ada harga barang yang lebih mahal dari minimarket di luar sana WBP bisa melaporkan kepada kami," tegasnya.
Untuk proses top up e-money, menurut Akbar, bisa dilakukan oleh keluarga WBP. Pengisian e-money bisa dilakukan saat berkunjung atau membesuk.
"Jadi yang melakukan top up e-money dari pihak keluarga, WBP hanya memegang kartu e-money saja," ujarnya.