Lapas Banyuwangi Ajak Warga Binaan Terapkan Nilai Pancasila
Warga binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Banyuwangi diajak untuk menerapkan nilai-nilai pancasila dalam menjalani pembinaan. Jika nilai-nilai Pancasila benar-benar dilaksanakan dengan baik akan mendorong WBP menyesali dan memperbaikai perilakunya untuk menjadi lebih baik.
Ajakan ini disampaikan Kepala Lapas Banyuwangi, Wahyu Indarto, saat memimpin upacara hari Lahir Pancasila, Kamis, 1 Juni 2023. Kegiatan yang dilaksanakan di lapangan tenis blok timur Lapas Banyuwangi ini juga diikuti seluruh pegawai dan WBP. Seluruh pegawai Lapas mengenakan pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia.
“Mengikuti kegiatan pembinaan dengan baik, khususnya pembinaan yang berkaitan dengan agama tentu akan menjadikan kalian untuk selalu mengingat Tuhan,” katanya.
Wahyu meminta warga binaan untuk merenungi dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Caranya, kata Dia, warga binaan bisa menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan mengikuti kegiatan pembinaan dengan baik dan menghindari segala bentuk pelanggaran.
Lebih jauh dia menjelaskan, mengikuti pembinaan keagamaan selama menjalani pidana merupakan salah satu penerapan Pancasila sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Apabila sila pertama tersebut diterapkan dengan baik, menurutnya, maka akan mendorong warga binaan untuk menyesali kesalahannya dan fokus untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.
“Saya berharap kalian dapat mengikuti kegiatan pembinaan dengan baik, sehingga ketika sudah bebas nanti kalian dapat kembali diterima oleh keluarga dan masyarakat,” katanya.
Wahyu juga membacakan amanah dari Presiden RI, Joko Widodo. Dia menyampaikan, keberhasilan Indonesia dalam menangani berbagai krisis yang melanda dunia, mulai krisis kesehatan, pangan, energi dan keuangan, tidak terlepas dari semangat persatuan dan kesatuan dari bangsa Indonesia.
“Pondasi dari semua itu adalah Ideologi Pancasila yang diwariskan oleh founding father kita, Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno,” katanya.
Ideologi itu, lanjutnya, harus menjadi jangkar dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tidak hanya itu, ideology itu juga harus terus dipegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa.
Ideologi Pancasila yang mengajarkan sikap toleran, keberanian dan menghargai perbedaan telah membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia.
“Toleransi, persatuan dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh dan menciptakan dunia yang damai dan sejahtera,” ujarnya.