LaNyalla Minta Pemerintah Perhatikan 8 Cabor Lumbung Emas Jatim
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua belum berakhir. Namun, kontingen Jawa Timur untuk sementara berhasil meraih juara umum dalam delapan cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Capaian ini menyita perhatian Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Delapan cabor tersebut meliputi selam, tenis lapangan, panahan, wushu, panjat tebing, renang, aeromodelling dan paralayang.
Maka itu, secara khusus LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah Indonesia, yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI dan KOI untuk memperhatikan kelanjutan pembinaan enam cabor tersebut guna menghadapi even olahraga internasional terdekat, yakni SEA Games Vietnam yang rencananya akan digelar pada 2022 mendatang.
“Kami minta pemerintah memberikan perhatian khusus kepada delapan cabor ini, khususnya yang dipertandingkan di SEA Games Hanoi. Prestasi mereka harus terus dipupuk supaya semakin meningkat dan berprestasi di kancah internasional,” terangnya.
La Nyalla juga berharap kepada atlet-atlet Jatim yang berprestasi tak terlena. Mereka diminta untuk menjaga performanya agar terus meraih prestasi di event internasional.
SELAM
Selam meraih gelar juara umum setelah Janis Rosalita Suprianto dan kawan-kawan mendominasi nomor kolam dengan perolehan 12 medali emas, empat perak, dan tiga perunggu.
Bahkan, sebanyak empat rekor nasional (rekornas) berhasil dipecahkan oleh para atlet.
Perolehan medali emas dari cabor selam kemungkinan masih bisa bertambah, yakni dari nomor selam laut. Dari tujuh atlet yang diterjunkan di nomor ini, Jatim kemungkinan masih bisa mengemas dua medali emas.
Tim selam Jatim langsung tancap gas sejak hari pertama lomba. Mereka memboyong empat emas melalui Bima Dea Sakti Antono (400 meter surface putra), Vania Elvira Elent Rahmadani (400 meter surface putri), Petrol Apostle Kambey (100 meter surface putra), dan Janis Rosalita Suprianto (100 meter surface putri).
Perolehan emas Jatim menyusut di hari kedua. Hanya menambah tiga emas melalui Janis (200 meter surface putri), Wahyu Anggoro (50 meter surface putra), dan Angeline Soegianto (50 meter surface putri).
Jatim menggebrak pada hari terakhir. Dari enam emas yang diperebutkan, tim selam Jatim meraih lima emas. Bima Dea merebut emas keduanya di PON Papua. Atlet asal Malang ini berjaya di nomor 800 meter surface putra. Ia mencatat waktu 6 menit 59,12 detik. Sheva Bima Firmansyah (DKI Jakarta) dan Okta Dewa (Jawa Barat) merebut perak dan perunggu.
Kemudian Andhini Muthia Maulina merajai nomor 800 meter surface putri. Atlet 13 tahun ini mencatat waktu 7 menit 25,95 detik. Andhini mengungguli Oza Feby Mulyani (Jawa Barat) dan Amartya Latifa (Banten).
Peselam senior Petrol Apostle Kambey juga mendapatkan emas kedua di PON Papua. Petrol juga di nomor 50 meter apnea putra dengan catatan waktu 13,55 detik. Sementara I Kade Darmawan (Jawa Barat) dan M. Zidan Arrif Billah (Jateng) di posisi dua dan tiga.
Nomor 50 meter apnea putri juga menjadi milik Jatim. Angeline Soegianto yang tampil memesona dengan catatan waktu 18,10 detik. Menurut data panitia, Margareta Herawati (Papua) juga mengukir waktu yang sama. Sehingga keduanya berbagi emas di nomor ini.
Medali emas di nomor 4×100 bifin relay putri menyempurnakan perolehan tim selam Jatim di PON Papua. Tim Jatim yang diperkuat Nafa Amadea, Janis, Fachriza Rosyadi, dan Nadia Kusumawardani, mencatat waktu 3 menit 25,03 detik. Unggul dua detik dari tim DKI Jakarta, dan empat detik dari tim Jawa Barat. Sementara tim Jatim hanya meraih perak di nomor 4×100 bifin relay putra.
Torehan 12 emas empat perak dan tiga perunggu membuat selam Jatim melampaui pencapaian di PON XIX/2016 Jabar. Kala itu Jatim menjadi juara umum selam dengan perolehan 11 emas, sepuluh perak, dan enam perunggu.
TENIS LAPANGAN
Prestasi spektakuler ditorehkan tim tenis Jatim yang berlaga di PON XX/2021 Papua. Aldila Sutjiadi dan kawan-kawan menyapu bersih semua medali emas yang diperebutkan.
Tujuh medali emas yang disediakan di cabor tenis, semuanya dibawa pulang kontingen Jawa Timur.
Aldila Sutjiadi berhasil menyabet emas tunggal putri yang sekaligus memastikan Jawa Timur sebagai juara umum cabang olahraga tenis lapangan.
Aldila menyudahi perlawanan wakil tuan rumah Papua Priska Madelyn Nugroho dengan 6-4, 7-6 (10-7) dalam pertandingan final yang digelar di Sian Soor Tennis Center, halaman Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (7/10).
"Sejak awal saya sudah mempersiapkan mental untuk permainan yang panjang. Senang akhirnya bisa menyumbangkan emas untuk Jawa Timur," kata Aldila usai pertandingan.
Kemenangan Aldila memastikan Jawa Timur berhasil menyapu bersih emas di tujuh nomor yang dipertandingkan dalam cabang olahraga tenis PON XX Papua.
Jawa Timur sebelumnya telah membawa pulang emas lewat beregu putra dan putri pada Minggu (3/10). Pada perorangan, Muhammad Rifqi Fitriadi menyumbangkan satu emas lagi lewat nomor tunggal putra usai membungkam wakil Papua Barat Muhammad Althaf Daifullah Albaihaqi.
Selanjutnya, pasangan ganda putra Christopher Rungkat/David Susanto berhasil mengamankan emas usai mengalahkan Achad Imam Ma'ruf/Tio Juliandi Hutauruk, wakil Papua Barat.
Sementara itu, laga final ganda campuran, mempertemukan "All Jawa Timur" yakni Aldila Sutjiadi/Christopher Rungkat dengan Beatrice Gumulya/Anthony Susanto, sehingga Jawa Timur telah dapat dipastikan memborong tujuh emas cabang olahraga tenis PON Papua.
Cabang olahraga tenis telah bergulir mendahului jadwal resmi PON XX Papua, yang dibuka 2 Oktober dan ditutup pada 15 Oktober, dengan laga perdana dimulai pada Minggu (26/9) hingga 7 Oktober.
"Alhamdulillah kami sapu nersih tujuh medali emas, kami sudah memenuhi target yang diberikan KONI Jatim," tegas kepala pelatih tim tenis Jatim, Irmantara Subagio.
Total tenis Jatim mengoleksi tujuh medali emas dan satu medali perak. Prestasi ini lebih baik dibandingkan PON XIX/2016 Jabar. Saat itu kontingen Jatim membawa pulang enam medali emas dan satu medali perak.
WUSHU
Di cabor wushu Jawa Timur juga berjaya. Sejak digelar di GOR Futsal Dispora, Kabupaten Merauke, Papua, 29 September hingga 3 Oktober 2021, atlet wushu Jatim berhasil mendulang enam medali emas, empat perak, dan lima perunggu sekaligus memastikan sebagai juara umum.
Dua emas terakhir Wushu Jatim diperoleh dari nomor duilien putra dan putri.
Tampil di nomor duilien putra, pasangan Jatim William Ajinata dan Nicholaus Karanka Adi Nugroho meraih hasil tertinggi 9,51.
Pasangan atlet wushu Jawa Timur, William Ajinata dan Nicholaus Karanka Adi Nugroho.
Sedangkan di nomor duilien putri, pasangan Jatim Natalie Chriselda Tanasa dan Benedicta Rafaella berhasil tampil terbaik dengan nilai 9,50.
Empat medali emas lainnya dipersembahkan oleh Bobie Valentinus Gunawan dan Alisya Mellynar dari nomor taolu kombinasi taiji jian+taiji quan. Selain itu, Felda Elvira di nomor taolu kombinasi dao shu+gun shu dan Muhammad Daffa Golden dari nomor jian shu+qiang shu.
Capaian tersebut melebihi target dari KONI Jawa Timur, yaitu lima medali emas.
Untuk posisi kedua cabor Wushu PON XX Papua 2021 ditempati DKI Jakarta dengan raihan lima emas, lima perak, dan delapan perunggu.
Posisi ketiga diraih Sumatera Utara dengan perolehan lima emas, lima perak, dan lima perunggu.
Jawa Tengah juga memborong medali cabor Wushu dengan raihan tiga emas, empat perak, dan lima perunggu.
PANAHAN
Cabor panahan Jawa Timur juga sukses meraih gelar juara umum di PON XX/2021 Papua. Bahkan, capaian ini merupakan kesepuluh kalinya sepanjang gelaran PON. Di Bumi Cendrawasih, tim panahan Jatim mengumpulkan tujuh medali emas dan dua perak.
Tiga medali emas terakhir tim panahan Jatim didapat dari nomor nasional. Laga final berlangsung di arena panahan, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (9/10). Dua atlet Jatim saling berebut emas di nomor nasional perorangan putri. Yakni, Bunga Arbela dan Ayu Mareta Dyasari.
Bunga berhak atas medali emas setelah mengalahkan rekannya dengan skor 6-0. Sedang Ayu Mareta harus puas dengan medali perak. Medali perunggu didapat Nashwa Wibowo dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia mengalahkan rekan sedaerahnya, Syafa Aliefsya Ramadhan dengan skor 6-0.
Di nomor nasional beregu putri, Bunga Arbela kembali mendapatkan emas bersama Wika Asnunik dan Ayu Mareta. Mereka membungkam wakil DIY yang perkuat Fauzia Putri Pertiwi, Nashwa Wibowo, dan Syafa Aliefsya Ramadhan. Skor akhirnya 6-2. Medali perunggu nomor ini diraih kontingen DKI Jakarta usai mengalahkan Bali dengan skor 6-2.
Selanjutnya di nomor nasional campuran, Bunga Arbela dan Ardian Indra Dewantara turut menyumbangkan medali emas. Di partai final, keduanya unggul atas Nashwa Wibowo dan Lisnawanto Putra asal DIY dengan skor 6-2. Medali perunggu didapat tim DKI Jakarta usai mengalahkan Kalimantan Timur dengan skor 6-0.
Sebenarnya, tim panahan Jatim berpeluang menambah satu medali emas lagi dari nomor nasional. Namun, Ardian yang turun di nomor nasional perorangan putra harus puas dengan medali perak. Ia kalah dari wakil DKI Zaki Malique Lyadin dengan skor 7-3.
Pelatih panahan Jatim Lilies Handayani mengaku puas dengan capain timnya. Gelar ini merupakan yang kesepuluh kalinya. Semuanya berkat kerja keras atlet dan official. "Di nomor nasional, targetnya dua emas, tapi dapat tiga. Bunga dapat tiga emas," katanya.
PANJAT TEBING
Tim panjat tebing Jawa Timur sukses menjadi juara umum di PON XX/2021 Papua dengan mengoleksi enam medali emas, lima perak, dan tiga perunggu.
Emas terakhir Jatim dipersembahkan Fatchur Roji dari nomor combine perorangan putra di Sport Climbing Mimika, Jumat (8/10). Medali perak direbut Ravianto Ramadhan (Papua), dan medali perunggu diambil Rindi Afrianto (Jatim).
Posisi runner-up klasemen akhir perolehan medali ditempati tim panjat tebing tuan rumah Papua, mengumpulkan tiga medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Sedang urutan ketiga diisi Jawa Tengah dengan torehan dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Lima medali emas Jatim sebelumnya diraih dari nomor lead beregu putra (Akbar Huda Wardana, Fatchur Roji, Rindi Sufriyanto), lead beregu putri (Fitria Hartini, Kharisma Ragil Rakasiwi, Choirul Umi Cahyaning Ayub), bourder perorangan Putra (Aan Aviansyah), bourder perorangan putri (Fitria Hartani), dan bourder beregu putra (Khoirul Anam, Aan Aviansyah, Fatchur Roji, Moch.Salim).
Dengan hasil tersebut, praktis perolehan medali emas Jatim melebih target. "KONI Jatim hanya memberi target lima medali emas, tapi kami bisa mempersembahkan enam medali emas," kata pelatih kepala tim panjat tebing Jawa Timur, Dhanu Isworo.
Karena itu, Dhanu mengaku puas dan bersyukur atas raihan prestasi yang telah dicapai anak asuhannya di PON XX/2021 Papua. "Sebenarnya kita berharap bisa menambah satu medali emas lagi dari nomor boulder beregu putri, tapi lepas. Padahal nomor ini termasuk target kita," jelasnya.
Di nomor boulder beregu putri ini, Jatim yang menurunkan Fitria Hartani, Kharisma Ragil Rakasisi, Choirul Umi Cahyaning Ayub, dan Amanda Narda Mutia hanya mampu merebut medali perak. Medali emas disambar atlet Nusa Tenggara Barat (NTB). Sedang medali perunggu menjadi milik Jawa Barat.
Dibandingkan PON XIX/2016 di Jawa Barat, prestasi panjat tebing Jatim jauh lebih bagus. Kala itu, Jatim hanya membawa pulang tiga medali emas.
Dhanu mengungkapkan, setelah PON XX Papua pihaknya akan melakukan evaluasi. Paling tidak untuk persiapan PON XXI/2024 yang rencananya akan digelar di Aceh.
Pasalnya, dia melihat ada beberapa atlet yang dinilai sudah waktunya pensiun. "Sudah waktunya kita melakukan regenerasi," tegas Dhanu.
RENANG
Di cabor renang, Jatim masih memimpin perolehan medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua.
Memasuki hari kedua, Minggu (10/10), Nurul Fajar Fitriyati dan kawan-kawan sudah mendulang enam medali emas, lima perak, dan satu perunggu di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura.
Sedangkan posisi kedua ditempati DKI Jakarta yang memperoleh tiga medali emas, dua perunggu, dan satu perak. Posisi ketiga ditempati Jawa Barat dengan dua emas, dua perak, dan dua perunggu.
Perolehan medali emas Jawa Timur cabor renang dibuka oleh Nurul Fajar Fitriyati yang tampil di nomor 200 meter gaya punggung putri dengan catatan waktu 2 menit 19,78 detik. Emas kedua dipersembahkan pada nomor estafet 4×200 meter gaya bebas putri.
Kuartet perenang Jatim, yakni Adinda Larasati, Izzi Dwifaiva, Ressa Kania Dewi, dan Patrisia Yosita Hapsari membukukan waktu tercepat dengan 2 menit 07,37 detik.
Perenang senior Glenn Viktor Sutanto juga berhasil meraih medali emas 100 meter gaya kupu-kupu. Adinda Larasati Dewi juga menyumbangkan emas di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri.
Sementara lima perak, empat diantaranya diraih Daniel Setyawan Suyanto (200 meter gaya punggung putra), Patrisia Yosita Hapsari (50 meter gaya bebas putri), Glenn Victor Sutanto (50 meter gaya bebas putra), dan Ressa Kania Dewi (400 meter gaya ganti perorangan).
Kontingen kedua yang meraih medali terbanyak pada hari pertama cabang olahraga renang adalah Jawa Barat dengan dua emas dan satu perunggu.
Kemudian Riau, pada pada urutan ketiga. Di hari pertama Riau mengoleksi satu emas, satu perak, dan satu perunggu.
Aeromodelling
Aeromodelling menjadi cabor lain di mana Jatim berhasil menjadi juara umum. Jatim cukup mengoleksi 4 medali emas, 3 Perak, 4 perunggu. Atlet senior, Erick Limanhadi menyumbangkan medali emas terbanyak di cabor tersebut, 2 emas.
Dua nomor yang berhasil dimenangi Erick adalah F1A-Terbang Bebas Tarik A2 Putra dan F2D-Tempur Udara Kendali Tali. Sementara dua medali emas lainnya disumbangkan oleh Dicka Cahya Putri dari nomor OHLG-Terbang Bebas Lempar Putri, serta F3J Terbang Layang Kendali Radio INA.
“Kami puas secara hasil. Ini berkat kerja keras semua para atlet dan dukungan KONI Jatim yang luar biasa. Ini menjadi lecutan bagi kami untuk terus meningkatkan prestasi di masa-masa mendatang,” ujar manajer aermodelling Jatim, Dirgahajoe Gadjah Perdana.
Paralayang
Paralayang menjadi cabor lain yang menjadi lumbung medali emas Jatim. Total, 7 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu berhasil mereka sabet. Dengan capaian ini, Jatim dipastikan menjadi juara umum di cabor paralayang.
Adapun 7 medali emas yang mereka peroleh dari nomor Ketepatan Mendarat Perorangan Putra diraih Roni Pratama, Lintas Alam Perorangan Putri (Ike Ayu Wulandari), Lintas Alam Tandem (M. Riski D/Gigih Iman Nurdianzah), Lintas Alam Beregu Putri (Ike Ayu Wulandari-Rika Wijayanti), ketepatan mendarat tandem beregu (Jafro Megawanto/Roni Pratama, Permadi Chandra/M. Riski Dhermawan, Jhoni Efendi/Gigih Iman Nurdianzah), Lintas alam tandem beregu (Jafro Megawanto/Roni Patama, Permadi Chandra/M. Riski Dhermawan, Joni Efendi/Gigih Iman Nurdianzah).
Sementara medali perak dihasilkan Jatim dari nomor lintas alam beregu putra dan dua perunggu dari nomor lintas alam perorangan putra dan lintas alam beregu putra.