Lantik 184 Kepsek, Khofifah Ingatkan Koperasi Jangan Jual Seragam
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melantik 184 kepala sekolah jenjang SMA/SMK/SLB se-Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa 3 Oktober 2023.
Dari total 184 itu, terdapat 94 kepala sekolah SMA, 72 kepala sekolah SMK dan 18 kepala sekolah SLB.
Dalam kesempatan ini, Khofifah menyampaikan beberapa pesan penting kepada para kepala sekolah. Di antaranya, memastikan agar semua siswa tidak ada yang berpikiran tidak pancasilais.
Selain itu, ia benar-benar meminta kepada Aries Agung Paewai selaku Kepala Dinas Pendidikan Jatim dan seluruh kepala sekolah agar tidak melakukan penjualan seragam di koperasi sekolah.
Hal ini karena pemberitaan miring tersebut seolah-olah menafikan prestasi gemilang pendidikan di Jatim.
"Saya pesan Pak Kadis, Dr Aries Agung Paewai, tolong apa yang beberapa hari, beberapa waktu, beberapa bulan informasi yang masih viral, pastikan koperasi sekolah jangan jual seragam yang kemudian itu menjadi viral sampai media internasional," ujarnya.
"Saya minta tolong koperasi dijaga dan ditumbuhkembangkan, tapi jangan jual seragam sekolah," tegas mantan Mensos RI itu.
Kemudian, ia juga meminta agar kepala sekolah menjaga prestasi yang selama ini menjadi bagian penting academic achievement sekolah-sekolah di Jatim mulai 2020 tanpa tes kita tertinggi se-Indonesia, 2021-2023 tanpa atau dengan tes, reguler atau KIP perguruan tinggi, empat jalur ini tingkat keterterimaan siswa-siswi Jatim tertinggi se-Indonesia.
"Saya pesan dijaga, ditumbuhkembangkan dan saya minta pendampingan karena akan ada SLKS di Jatim. Maka semangat kepsek SMK dan tim. Semoga di SLKS Jatim juara umum," pungkasnya.
Sementara itu, Kadindik Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, rotasi ini dilakukan menyangkut dua hal. Yakni untuk promosi dan mutasi.
Terkait promosi, Aries menyebut, ada 79 jabatan kepala sekolah yang kosong karena ada yang pensiun dan ada yang meninggal dunia. "70 sekian ini di isi calon kepsek dari guru tapi yang sudah punya sertifikasi kepsek," jelasnya.
Sedangkan untuk mutasi, ia menyebut untuk penyegaran karena ada beberapa yang sudah terlalu lama menjabat sebagai kepsek.
"Mutasi karena ada penyegaran dari peningkatan status sekolahnya dan evaluasi. Kemarin terjadi beberapa hal tentunya harus kami lakukan evaluasi kepseknya. Kemudian, Ada yang sudah 8-16 tahun tidak mungkin jadi kepsek terlalu lama," pungkasnya.
Advertisement